REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, masih terlihat sepi meskipun Kementerian Perhubungan sudah membuka kembali akses moda tranportasi darat, laut, dan udara.
Pada Rabu (13/5), arus lalu lintas di pintu keluar-masuk pelabuhan tampak lengang. Hanya ada beberapa calon penumpang yang lalu-lalang. Begitu pula dengan jumlah penumpang yang menunggu jadwal keberangkatan di ruang tunggu. Tidak banyak, hanya terdapat belasan orang.
"Kondisi semacam ini sudah terjadi sejak Maret kemarin, imbas pandemi Covid-19," kata seorang Petugas KSOP Tanjungpinang, Marta Wilaya.
Marta melanjutkan, wabah Covid-19 membuat jumlah penumpang di pelabuhan SBP Tanjungpinang menurun drastis. Kondisi ini memaksa operator kapal penumpang antar pulau berhenti beroperasi dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini.
"Sampai saat ini kapal yang masih beroperasi, hanya rute Tanjungpinang-Batam," imbuh Marta.
Itu pun, lanjut Marta, operator kapal Tanjungpinang-Batam telah mengurangi jadwal keberangkatan akibat minimnya jumlah penumpang. Biasanya, kapal rute Tanjungpinang-Batam berangkat 21 perjalanan dalam sehari. Namun sejak Covid-19, hanya lima perjalanan dalam sehari.
"Sebelum Covid-19, kapal berangkat per 15 menit sekali, sekarang berangkat per 2,5 jam sekali. Itu pun penumpangnya sekitar 30-50 orang, padahal kalau normal, bisa mencapai 100 orang sekali berangkat," ungkap Martha.
Pihak KSOP pun belum dapat memastikan apakah akan ada operator kapal penumpang antar pulau yang beroperasi kembali menjelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah. "Belum dapat informasi kalau soal itu," kata dia.