REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Solo menyumbang sumur dalam di kampung Sukomulyo RT 05/RW 11 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Penyerahan bantuan secara simbolik dilakukan oleh Rektor ITS PKU Weni Hastuti kepada Ketua Paguyupan Pengguna Sumur Dalam Sukomulyo, Suharno, yang disaksikan oleh ketua Badan Pengurus Harian (BPH) ITS PKU, Sofyan Anif, beserta perwakilan beberapa warga pada Senin (12/5).
Pembuatan sumur dalam untuk warga sekitar kampus tersebut menjadi salah satu bentuk kepedulian ITS PKU untuk turut serta meringankan beban permasalahan sumber air bersih yang dialami oleh warga Sukomulyo Kelurahan Kadipiro. Sumur dalam dibangun dengan ketinggian bak penampung air sekitar 7 meter di sebidang tanah milik warga yang berlokasi di tengah kampung. Sehingga mudah diakses oleh seluruh warga kampung dan nantinya untuk mencukupi kebutuhan warga.
Weni Hastuti menyampaikan ITS PKU akan terus berbagi manfaat dengan warga masyarakat, baik berupa sarana fisik maupun non fisik. Pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian ITS PKU kepada warga di lingkungan sekitar kampus. "Kami berharap, pembangunan sumur dalam untuk warga ini betul-betul dapat dimanfaatkan secara luas oleh warga guna memenuhi kebutuhan air bersih yang saat ini terhitung langka," ucapnya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (13/5).
Weni mengemukakan tahun lalu lokasi tersebut kering, sehingga waktu musim kemarau sering tidak ada air. Masyarakat warga Sukomulyo saat kemarau sering mengeluh tidak memiliki air karena sumurnya kering.
Sumur dalam ini, menurut Weni, bisa disedot kemudian ditampung, kemudian disalurkan kepada 43 rumah penduduk. "Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan air penduduk disini," ujarnya.
Ketua BPH ITS PKU Sofyan Anif mengatakan, dengan pembuatan sumur dalam ini diharapkan semakin memperkuat sinergi antara Kampus ITS PKU dengan Warga Sukomulya yang selama ini telah terjalin dalam hubungan yang saling memberi manfaat. "Pembuatan bantuan sumur dalam untuk warga kali ini adalah wujud dari praktik ta’awuna ‘alal birri wa taqwa, tolong menolong dalam kebaikan dan takwa," ungkapnya.
Sementara itu, ketua pangguyuban masyarakat setempat, Suharno,mengatakan, daerahnya setiap musim kemarau selalu kering, sehingga kekurangan air. Ditambah lagi, air PDAM hanya nyala pada pukul 02.00-03.00 WIB dini hari. "Sehingga adanya bantuan sumur dalam ini kami mewakili warga disini sangat berterima kasih sekali," ungkapnya.