REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong percepatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) bagi masyarakat terdampak Covid-19. Khofifah ingin agar penyaluran BLT-DD selesai sebelum lebaran idul fitri. Sehingga manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat.
"Pak Presiden berpesan agar BLT-DD harus dimaksimalkan dan dipercepat pencairannya sebelum hari raya idul fitri agar dapat dirasakan betul manfaatnya oleh para KPM untuk memenuhi kebutuhannya," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (13/5).
Khofifah melanjutkan, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jatim, progres penyaluran BLT-DD Jatim hingga saat ini telah cair Rp 21,432 miliar. Bantuan tersebut telah disalurkan pada 35.750 KPM di 466 desa dari 15 kabupaten/ kota se-Jatim. Khofifah memperkirakan, hari ini pencairan akan mencapai sepuluh persen.
"Potensi maksimal BLT-DD Jatim yang mencapai Rp 2,285 Triliun dan akan dibagi untuk 1.265.845 KPM di 7.724 desa. Kini desa yang sudah melakukan Musdes penetapan KPM penerima BLT-DD sudah mencapai 3.357 desa atau sebesar 43,8 persen," kata dia.
Penerima BLT-DD adalah masyarakat terdampak Covid-19 baik karena kehilangan mata pencaharian, belum terdata pada data terpadu kesejahnteraan sosial (DTKS), atau memiliki anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis. Selain itu, mereka yang berhak menerima BLT-DD juga bukan merupakan keluarga penerima bantuan lain dari pemerintah seperti, PKH, BNPT, Prakerja dan Bansos tunai lainnya.