REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satgas Pangan Cianjur, Jawa Barat, menjamin daging sapi yang beredar di pasar di wilayah tersebut aman dan halal untuk dikonsumsi, karena hingga saat ini belum ada temuan dan laporan terkait daging sapi yang dicampur dengan daging babi atau celeng.
Ketua Satgas Pangan CianjurAKP Niki Ramdani saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan pihaknya langsung menurunkan tim ke sejumlah pasar dan rumah potong untuk memastikan daging sapi yang dicampur dengan babi atau celeng tidak beredar di Cianjur.
"Stok daging sapi untuk pasar Cianjur berasal dari rumah potong yang ada di Cianjur, sehingga kecil kemungkinan ada oknum yang mencampur dengan daging lain. Namun kami tetap melakukan pengawasan ke lapangan untuk memastikan tidak ada peredaran daging sapi yang dicampur dengan babi atau celeng di Cianjur," katanya.
Bahkan, pihaknya mengimbau pedagang dan pembeli untuk melapor jika mendapati peredaran daging yang dicampur tersebut. "Kami juga mengimbau penjual dan pembeli untuk melapor jika mendapati peredaran daging campuran tersebut, meskipun kecil kemungkinannya, karena Cianjur mendapat stok dari dalam Cianjur," katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDAS) CianjurYayu Sri Rahayu menjamin daging sapi di Cianjur aman dan halal dikonsumsi serta terbebas dari daging campuran babi atau celeng seperti yang beredar di Bandung karena rumah pemotongan untuk stok daging Cianjur berada di lokal Cianjur bukan dari luar daerah.
"Kecil kemungkinan daging beku Cianjur yang dicampur daging babi karena selama ini di Cianjurtidak menjual daging impor yang dibekukan, sehingga mudah dicampur dengan daging lain. Cianjur mendapat stok daging sapi dari beberapa rumah potong di beberapa tempat di Cianjur," katanya.
Bahkan, kata dia, warga dapat dengan mudah mengenali perbedaan daging sapi dengan babi yang lemaknya lebih banyak dan warna daging yang pucat, meskipun disiasati untuk mengecoh pembeli apalagi penjual yang sudah bertahun-tahun sangat hapal dengan tekstur daging yang akan mereka tawarkan.
"Sampai saat ini, kami belum mendapat laporan adanya daging yang dicampur tersebut. Meskipun saat ini tingkat pemakaian mulai meningkat. Untuk stok daging, Cianjur masih terpenuhi dari rumah potong yang ada di tingkat lokal, tidak memesan dari luar," katanya.