Rabu 13 May 2020 08:36 WIB

Ganjar Mengaku Siap Ikuti PSBB di Seluruh Pulau Jawa

Pemprov Jateng siap ikuti jika PSBB Pulau Jawa diterapkan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat kesiapan protokol kesehatan dan Posko Pencegahan Covid-19, yang disiapkan di lingkungan Stasiun Semarang Tawang, Senin (11/5). Gubernur ingin memastikan protokol kesehatan dan posko pengecekan penumpang benar siap jelang dioperasionalkannya Kereta Api (KA) Luar Biasa, mulai Selasa (12/5) besok.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat kesiapan protokol kesehatan dan Posko Pencegahan Covid-19, yang disiapkan di lingkungan Stasiun Semarang Tawang, Senin (11/5). Gubernur ingin memastikan protokol kesehatan dan posko pengecekan penumpang benar siap jelang dioperasionalkannya Kereta Api (KA) Luar Biasa, mulai Selasa (12/5) besok.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengikuti keputusan Pemerintah Pusat terkait dengan rencana penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Pulau Jawa sebagai upaya mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

"Kami siap saja dengan segala skenario, kami akan mengikuti komando dari pusat. Pokoknya keputusan apa yang dari pusat akan kita dukung," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (13/5)

Pemprov Jateng juga sudah melakukan persiapan terkait dengan kelonggaran kebijakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk penyesuaian.

"Ketika kami diberikan kewenangan untuk improvement di daerah, akan kami lakukan, tapi seandainya nanti pusat menyampaikan, semua harus PSBB, kami juga akan lakukan," ujarnya.

Kebijakan yang telah diambil Ganjar adalah dengan menerapkan Gerakan Jogo Tonggo atau menjaga tetangga, sedangkan kesiapan jika PSBB diterapkan di seluruh Pulau Jawa, Pemprov Jateng masih dalam tahap perhitungan dampak-dampaknya.

"Persiapan pertama adalah menghitung dampaknya. Pasti nanti akan banyak yang di rumah, pasti nanti membutuhkan logistik, pasti membangun sistem transportasi yang sangat terbatas," tuturnya.

Selain penghitungan perekonomian dan logistik tersebut, Ganjar mengatakan yang patut diperhitungkan yakni dampak keamanan sehingga dirinya menggandeng TNI-Polri serta seluruh kekuatan masyarakat.

"Sampai seandainya, jangan lupa front paling akhir, dalam hal ini tenaga medis dan rumah sakit, akan kita lengkapi. Pokoknya semua skenario dari pusat kita siap," ujar Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement