Selasa 12 May 2020 23:21 WIB

Rapid Test Satu Pedagang Pasar Tradisional Makassar Reaktif

Rapid tes massal akan berlangsung selama empat hari

Ilustrasi rapid test
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi rapid test

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Pelaksanaan rapid tes massal di pasar tradisional Pa'baeng-baeng Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ditemukan sementara satu orang pedagang dengan hasil reaktif. Pejabat Wali kota Makassar, M Iqbal Suhaeb saat berada di pasar tradisional Pabaeng-baeng mengatakan berkaitan dengan orang yang ditemukan reaktif hasil rapid test tersebut akan direkomendasikan ikut program isolasi di hotel yang disediakan pemerintah.

"Akan direkomendasikan (pedagang reaktif) ikut program isolasi. Nanti diantar pulang ke rumahnya, ambil pakaian. Datanya, sudah dicatat rumah dan alamatnya," ucap Iqbal yang juga mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel itu kepada wartawan, Selasa (12/5).

Sejauh ini Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyediakan hotel untuk penanganan COVID-19 bagi Orang Dalam Pantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP.

"Kalau melihat partisipasi pedagang cukup bagus. Kita stand by-kan nd bisa bersamaan (tes rapid), masih ada melayani konsumen. Kita siapkan delapan meja mencakup dua pasar," papar Iqbal.

Ia menjelaskan, rapid tes massal akan berlangsung selama empat hari mulai 12-15 Mei 2020 dengan menyasar 18 pasar tradisional, dan 14 puskesmas untuk rapid tes bagi juru parkir dan ojek online.

"Ini selama empat hari, satu hari empat pasar, dan alat rapid tes disiapkan 20 ribu. Soal akurasi alat rapid tes, tergantung mereknya" beber dia.

Sementara Direktur PD Pasar Raya, Basdir menuturkan, kegiatan rapid test tersebut atas respon Tim Gugus Covid-19 Makassar, sebagai bentuk penanggulangan penyebaran virus korona baru di lingkungan pedagang.

Menurut dia, pelaksanaan rapid tes tidak hanya di pasar Pa'baeng-baeng tapi juga digelar di 17 pasar tradisional yang ada di Kota Makassar. "Untuk pasar Pa'baeng-baeng ini sebagai simbolis, dan perdana bagi pedagang serta kolektonya. Selanjutnya, dilaksanakan di pasar tradisional induk lainnya di Makassar, " katanya.

Ia menyebut, ada 10 ribuan pedagang yang terdata di PD Pasar, namun yang aktif hanya 7.000-an pedagang. Tidak aktif karena tidak pernah berjualan lagi. Jadi yang aktif saja di rapid tes.

Basdir menambahkan, rapid tes tersebut guna imemastikan bahwa para pedagang di pasar tradisional dalam kondisi normal, dan tidak terpapar virus Corona. Kalaupun ada terpapar segera ditangani secara serius.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement