REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 21.104 warga Kota Palu, Sulawesi Tengah penerima manfaat bantuan sosial dari kementerian Sosial melalui pemerintah kota setempat.
"Bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melekat pada Kementerian Sosial," kata Wali Kota Palu Hidayat saat menyerahkan secara simbolis bansos tersebut, di Palu, Selasa (12/5).
Wali kota menjelaskan, bansos untuk keluarga kurang mampu di daerah itu menyasar tiga program yang diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 6.500 penerima manfaat, kemudian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 2.000 penerima dan Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 12.604 penerima.
Menurutnya, bansos tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat yang selanjutnya dipercayakan kepada pemerintah daerah untuk proses penyaluran. Wali kota mengaku, di Kota Palu masih banyak warga miskin akibat dampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang menerjang ibu kota Sulteng dan tiga kabupaten lainnya pada 28 September 2018 lalu yang hingga kini belum sejahtera.
"Berapa banyak warga yang sampai saat ini masih tinggal di selter pengungsian maupun di hunian sementara yang hanya berukuran 3x4 meter," ujar Hidayat.
Dia mengemukakan, pihak Kemensos sampai saat ini masih menyisakan persoalan jaminan hidup (Jadup) bagi warga penyintas di daerah tersebut yang hingga kini belum rampung seluruhnya.
Saat ini yang sedang berlangsung yakni pencairan dan penyaluran dana stimulan rumah rusak tahap II yang menyasar sekitar 38.805 jiwa terdiri dari rumah rusak ringan 18.974 jiwa, rusak sedang 15.690 jiwa dan rusak berat 4.141 jiwa.
"Masih ada sekitar 10 ribu jiwa warga Palu yang belum tersentuh dana jadup. Kami sudah tiga kali menyurat ke Kemensos agar menyelesaikan persoalan kebencanaan di Palu," kata dia menambahkan.
Wali kota berharap, bansos yang telah disalurkan itu agar dimanfaatkan untuk kepentingan prioritas, apa lagi saat ini situasi belum kondusif akibat dampak pendemi COVID-19 yang melanda tanah air, tentu sangat mempengaruhi stabilitas perekonomian yang berdampak hingga ke daerah.