REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Mendekati musim mudik lebaran, Pemerintah Kota (pemkot) Serang mengaku sudah menyiapkan empat tower rumah susun sewa (rusunawa) sebagai langkah antisipasi gelombang pemudik yang datang ke wilayahnya. Rusunawa yang terletak di Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini disebut mampu menampung sekitar 300 pemudik terkatagori Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Juru bicara Penanganan Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas menyebut secara bangunan fisik fasilitas ini sudah siap digunakan untuk tempat karantina. Hanya saja Dinas Kesehatan (Dinkes) saat ini memang masih proses melengkapi fasilitas penunjang kesehatan bagi oang-orang yang dikarantina.
"Tempat karantina kita siapkan di Rusunawa yang di Margaluyu karena di situ yang paling memenuhi syarat, ada empat tower dan total bisa menampung 300 orang lebih. Kesiapan dari Dinas Perkim (Perumahan rakyat dan pemukiman) sudah oketinggal kesiapan dari Dinkes (Dinas Kesehatan) terkait sarana prasarana kesehatannya yang butuh waktu," jelas Hari Pamungkas, Selasa (12/5).
Terkait warga yang sudah terlanjur menempati Rusunawa saat ini, nantinya akan dipindah ke tower Rusunawa yang terletak di bagian paling belakang. "Kan ada empat tower, satu tower yang sudah dihuni sekarang kurang lebih hanya delapan saja. Jadi nanti bisa pindah ke tower yang paling belakang, begitu rencananya," ujarnya.
Meski sudah menyiapkan tempat karantina, Hari menuturkan fasilitas ini baru akan dipakai jika pemkot sudah memutuskan untuk menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Kita akan siapkan sesuai tahapannya, kalau memang sudah saatnya menerapkan PSBB karena kalau melihat sekarang PSBB hanya rencana kontijensi," katanya.
Sementara ini kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Serang dikatakannya dalam situasi landai atau tidak tinggi juga tidak semakin berkurang. Hal ini dilihat dari banyaknya kasus kesembuhan Pasien Dalam Pemeriksaan (PDP) dan pasien positif Covid-19 juga adanya penambahan PDP dan kasus positif.
Meski kasus Covid-19 terbilang tidak banyak, Hari mengaku khawatir ke depannya kondisi bisa memburuk seiring dengan kebijakan baru terkait transportasi yang dikeluarkan Pemerintah Pusat.
"Makin ke sini trennya makin landai memang, karena dari sisi pencegahan dan disiplin masyarakat cukup bagus. Cuman kita lihat ada kebijakan baru terkait transportasi dan pusat perbelanjaan yang dibuka kembali, ini saya khawatirkan padahal kondisi kita yang sudah landai," ungkapnya.
Saat ini, menurut data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Serang ada 318 orang terkatagori ODP, 25 PDP dan 7 Orang terkonfirmasi positif.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang M. Iqbal menuturkan saat ini masih memantau sebaran Covid-19 di Kota Serang sebagai bahan pertimbangan penggunaan Rusunawa untuk tempat karantina. Hingga kini, Dinkes mencatat ada tujuh kelurahan yang sudah terkatagori zona merah penyebaran Covid-19 yang jika penyebarannya memburuk maka Rusunawa akan segera digunakan untuk isolasi ODP, PDP ringan hingga pemudik.
"Jadi, kalau sampai sebarannya mencapai 50 persen, seluruh ODP dan PDP ringan akan diisolasi si rumah singgah (Rusunawa). Termasuk para pemudik khususnya dari daerah zona merah," jelas M. Iqbal.
Iqbal juga menjelaskan, realisasi penggunaan Rusunawa sebagai tempat isolasi saat ini masih terkendala karena jumlah tenaga medis yang dimiliki Kota Serang sangat minim sehingga tidak cukup untuk diarahkan menjaga tempat isolasi. Untuk itu, ia mengaku Dinkes Kota Serang sedang dalam proses merekrut tenaga medis yang akan merawat para ODP, PDP ringan dan pemudik di Rusunawa.
"Oleh karena itu, kami berencana merekrut tenaga medis untuk ditempatkan di rumah singgah (Rusunawa)," katanya.