REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Nilai ekspor asal Provinsi Jambi mengalami kenaikan 3,15 persen dibandingKAN Februari yaitu dari 173,35 juta dolar AS menjadi 178,81 juta dolar AS pada Maret 2020.
Penyebab utama terkatrolnya nilai ekspor Provinsi Jambi pada Maret 2020 adalah naiknya ekspor pada komoditas pinang, minyak nabati, kayu lapis dan olahannya. Selain itu, kenaikan pulp dan kertas. Demikian disampaikan Kepala BPS Provinsi Jambi, Wahyudin melalui keterangan resminya yang diterima Antara, Selasa (12/5).
BPS mencatat nilai ekspor sampai dengan Maret yaitu sebesar 544,34 juta dolar AS lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 yaitu turun sebesar 27,22 persen.
Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan yaitu sebesar 51,57 persen, diikuti industri 41,54 persen dan kelompok pertanian sebesar 6,89 persen.
Bila dirinci menurut komoditas, kelompok industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 22,10 persen. Kemudian, penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok pertambangan yaitu minyak dan gas yang mencapai 49,32 persen. Sedangkan dari kelompok pertanian, pinang memiliki sumbangan 5,57 persen.
Secara umum, nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Maret 2020 ke beberapa negara utama mengalami peningkatan. Ekspor Jambi yang mengalami peningkatan adalah ke Malaysia, Thailand, Perancis, Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Sedangkan pergerakan turunnya nilai ekspor dapat diamati ke negara Singapura, Jerman, Inggris, China, Amerika Serikat, India, dan Taiwan.
Sampai dengan Maret 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami penurunan. Namun demikian ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami peningkatan dimana peningkatan terjadi pada ekspor ke Perancis, Cina, Jepang, Amerika Serikat, dan India.
Sementara itu ekspor terbesar adalah migas yang diekspor ke Singapura. Karet dan olahannya terbanyak di ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan India. Minyak nabati terbanyak diekspor ke Malaysia, Jepang, dan Thailand.