REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK - Dua warga Kabupaten Nganjuk dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah hasil swab-nya negatif. Keterangan itu diungkapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Perkembangan terkini Covid–19 Kabupaten Nganjuk, ada berita gembira telah sembuhnya dua orang pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk Hendriyanto di Nganjuk, Senin malam.
Dua orang pasien itu terdiri dari seorang laki-laki usia 50 tahun dari Kecamatan Patianrowo, Nganjuk. Dia merupakan klaster TKHI Sukolilo, Surabaya. Sedangkan pasien kedua adalah seorang perempuan usia 41 Tahun dari Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Pasien tersebut merupakan istri pasien yang terkonfirmasi positif sebelumnya.
"Dari hasil laboratorium awal yang kami terima, kedua orang tersebut negatif selama dua kali tes swab dan dinyatakan sembuh," ujar Hendriyanto.
Selain itu, ia juga mengatakan terdapat penambahan satu pasien baru yang terkonfirmasi positif dari hasil laboratorium awal yang diterima. "Yang bersangkutan adalah anak dari salah satu dari pasien yang terkonfirmasi positif dari klaster Sampoerna (Pabrik Rokok HM Sampoerna Surabaya) dan meninggal pada 16 April 2020, dari Kecamatan Ngronggot dan di makamkan di Ngronggot," tutur Hendriyanto.
Selama ini pasien yang terkonfirmasi positif tersebut statusnya PDP (pasien dalam pengawasan) dan telah dilakukan rapid test tanggal 29 April 2020 dengan hasil reaktif. Yang bersangkutan lalu dilakukan isolasi di RSUD Kertosono sampai saat ini.
Data perkembangan Covid-19 Kabupaten Nganjuk per Senin (11/5) total orang dalam pemantauan (ODP) 75, PDP 51, dan orang tanpa gejala (OTG) 550. Untuk pasien yang terkonfirmasi positif adalah 15 orang. Lima orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Hnedriyanto juga mengingatkan agar warga jangan panik, tetap tenang, dan waspada. Warga juga diminta untuk disiplin dan patuhi imbauan pemerintah antara lain tidak bepergian bila tidak perlu serta wajib gunakan masker bila keluar rumah. Warga juga dianjurkan menghindari kerumunan.
Warga juga diharapkan menghindari kontak fisik, termasuk jabat tangan. Melakukan jaga jarak, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.