REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, Polri akan mengawal distribusi sembako di setiap daerah agar sampai sesuai tujuan utamanya. Sehingga masyarakat tidak kekurangan sembako untuk kehidupan sehari-hari di masa pandemi Covid-19.
"Tentunya kami mendukung kebijakan pemerintah. Polri dan TNI juga akan kawal distribusi sembako di seluruh daerah. Kami aparat keamanan akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat," kata dia, Senin (11/5).
Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penyaluran bantuan sosial (bansos) khusus warga yang terdampak Covid-19 berupa sembako dan bansos tunai rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri. Bansos sembako diberikan kepada warga di wilayah Jabodetabek, sedangkan bansos tunai atau BLT disalurkan kepada warga yang terdampak Covid-19 di luar Jabodetabek.
"Perintah Presiden agar tahapan ketiga ini untuk penyaluran bansos tunai juga bansos sembako bisa selesai sebelum Idul Fitri,” kata Mensos Juliari Batubara dalam konferensi pers, Jumat (8/5).
Ia menjelaskan, bansos khusus sembako ini diberikan kepada 1,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di DKI Jakarta dan 600 ribu keluarga di Bodetabek selama tiga bulan. Bansos sembako disalurkan sebesar Rp 600 ribu per bulan, dengan mekanisme penyaluran tiap dua pekan sekali.
“Jadi tiap penyaluran itu nilainya Rp300 ribu. Jadi Rp 300 ribu kemudian dapat lagi Rp 300 ribu, sehingga total Rp 600 ribu dalam sebulan, kali tiga bulan,” jelas dia.
Presiden Jokowi pun meminta agar bansos sembako untuk warga Jabodetabek ini diberikan dalam enam tahapan, yang terdiri dari empat tahapan berupa paket sembako dan dua tahapan penyaluran dalam bentuk beras.
Ia menyebut, bansos sembako untuk warga di Jakarta telah selesai didistribusikan. Sedangkan penyaluran bansos sembako untuk warga di Bodetabek baru dimulai pada hari ini, Jumat (8/5).