REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat di pemukiman komplek BTN Mandala Kabupaten Lebak, Banten, terendam banjir akibat hujan deras.
"Kami masih melakukan pendataan dan diperkirakan puluhan rumah terendam banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin malam.
Banjir melanda di pemukiman BTN Mandala Kabupaten Lebak kerapkali terjadi jika curah hujan tinggi, sebab di daerah itu banyak drainase yang kondisinya mampet juga ditambah sampah berserakan.
BPBD Lebak sudah menyebarkan surat imbauan yang ditujukan kepada masyarakat agar melakukan gotong royong untuk melakukan kebersihan drainase maupun aliran selokan.
Sebab, beberapa hari ke depan curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Lebak.
"Kami minta masyarakat dapat melakukan kebersihan agar arus air berjalan lancar sehingga dapat mencegah banjir pemukiman, sebab banjir pemukiman itu akibat sampah berserakan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, banjir yang melanda pemukiman BTN Mandala Kabupaten Lebak setinggi 80 sentimeter dan kini kembali surut.
Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan lumpur dan sampah akibat banjir tersebut.
Sejauh ini, kata dia, masyarakat setempat tidak ada yang mengungsi karena banjir kembali surut.
"Kami berharap warga tetap dapat meningkatkan kewaspadaan banjir susulan karena cuaca ekstrem sangat berpotensi beberapa hari ke depan," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga komplek BTN Mandala Kabupaten Lebak mengatakan banjir yang melanda pemukiman itu sering terjadi akibat adanya penyempitan drainase sehingga air tidak berjalan lancar jikahujan deras.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat melakukan normalisasi perbaikan drainase agar tidak kembali banjir," kata Sri Mulyati, seorang warga BTN Mandala Kabupaten Lebak.*