Senin 11 May 2020 16:17 WIB

Lurah di Jakarta Diminta Cek Ulang Data Penerima Bansos

Data yang diterima dari RT/RW jangan diterima mentah-mentah.

Pengurus RT mengecek data sebelum mendistribusikan bantuan sosial (Bansos) yang diberikan oleh pemprov DKI Jakarta di Wilayah RW 13, Keluarahan Pegangasaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (11/4). Pemprov DKI Jakarta menyalurkan bansos yang dilakukan dengan pengantaran langsung ke rumah bagi warga tidak mampu dan rentan akibat terdampak Covid-19
Foto: Republika/Prayogi
Pengurus RT mengecek data sebelum mendistribusikan bantuan sosial (Bansos) yang diberikan oleh pemprov DKI Jakarta di Wilayah RW 13, Keluarahan Pegangasaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (11/4). Pemprov DKI Jakarta menyalurkan bansos yang dilakukan dengan pengantaran langsung ke rumah bagi warga tidak mampu dan rentan akibat terdampak Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengingatkan 44 Lurah di Jakarta Pusat (Jakpus) untuk rajin melakukan pengecekan ulang atau verifikasi data penerima bantuan sosial (bansos) agar dapat tepat sasaran bagi warga terkena dampak ekonomi Covid-19.

"Dari pihak Kelurahan, data yang diberikan oleh RT atau RW jangan diterima mentah-mentah. Harus diverifikasi ulang, verifikasi ulang benar-benar. Jangan sampai ada yang ternyata masih bekerja atau meninggal. (Data error) itu bisa dialihkan kok," kata Irwandi di Jakarta, Senin (11/5).

Irwandi mengatakan hal itu dengan mengacu pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kesalahan pembagian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran dengan persentase 1,6 persen.

"Kita mau ada perbaikan terus. Dalam waktu singkat, DKI sudah bagus. Polemik data sebenarnya bisa kita atasi. Kita maunya update terus," ujar Irwandi.

Selain itu, Irwandi juga mengimbau kepada RT dan RW di masing-masing wilayah agar memiliki kepekaan sesuai asas keadilan pada saat melakukan pendataan penerima bantuan sosial.

"Kadang-kadang orang udah teriak minta dibantu eh taunya dia masih kerja. Terus ternyata orang yang nganggur malah jadi ga dapet. Nah ini ada aja. Jadi harus ada asas keadilan," kata Irwandi.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat saat ini aktif bekerjasama dengan organisasi-organisasi sosial lewat Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB), untuk memberikan bantuan bagi warga di Jakarta Pusat yang belum terdaftar dan belum mendapatkan bantuan sosial dari tahap pertama.

Ia mencontohkan KSBB di Jakarta Pusat dengan pembagian bantuan sembako serta Paket Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilakukan di Kelurahan Menteng oleh PMI dan Palyja.

"Jadi Palyja hubungi PMI, lalu PMI hubungi kita (Pemerintah Kota Jakarta Pusat) untuk memberikan bantuan kepada warga kelurahan yang belum dapat bansos dari pemerintah," kata Irwandi.

Tercatat bantuan sosial yang disalurkan lewat KSBB Palyja dan PMI Jakarta Pusat di Kelurahan Menteng tersebar di enam Rukun Warga (RW) dengan total bantuan sebanyak 270 paket.

Lebih lanjut, Kepala Markas PMI Jakarta Pusat Edwar Bachtiar mencatat selain di Kelurahan Menteng pihaknya turut memberikan bantuan ke warga di wilayah lainnya yang belum mendapatkan bantuan sosial dengan total 4.694 warga untuk 17 kelurahan.

"17 lokasi itu tersebar di Kecamatan Menteng, Tanah Abang, Gambir dan Sawah Besar. Tiap kelurahan mendapatkan 270 paket sembako dan 370 paket PHBS berisi sabun dan masker untuk dibagikan ke warga," kata Edwar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement