Senin 11 May 2020 09:31 WIB

Aparat Kepolisian Gencarkan Penanganan Dampak Covid-19  

Bentuk penanganannya kompleks, baik secara teknis maupun ekonomi.

Aparat kepolisian Polresta Yogyakarta mengecek masker pengendara bermotor di perempatan titik nol Yogyakarta, Kamis (23/4). Selain memeriksa dan menghimbau pengendara menggunakan masker, aparat juga membagikan masker bagi pengendara yang tidak memakai masker.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aparat kepolisian Polresta Yogyakarta mengecek masker pengendara bermotor di perempatan titik nol Yogyakarta, Kamis (23/4). Selain memeriksa dan menghimbau pengendara menggunakan masker, aparat juga membagikan masker bagi pengendara yang tidak memakai masker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penanganan dampak ekonomi negatif dari pandemi Covid-19 gencar dilakukan di berbagai pelosok negeri. Memanfaatkan jaringan 10 Rumah Aman dan Pustaka Bergerak, para aparat Kepolisian Republik Indonesia pun mengurai tekanan sosial ekonomi masyarakat. 

Ada beragam formulasi yang diterapkan, termasuk aktif menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Penanganan Covid-19 dijalankan secara masif. Semua unsur dan elemen terlibat aktif di sini. Bentuk penanganannya kompleks, baik secara teknis maupun ekonomi. Semua memberikan jaminan ketenangan dalam masyarakat. Apalagi, dukungan melalui program 10 Rumah Aman sangatlah besar,” ungkap Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka dalam siaran persnya, Senin (11/5).

Saling bergotong royong, beragam elemen anak bangsa terus meredam sebaran Covid-19 plus dampak negatifnya. Menjadi Pendiri Kelas Anak Indonesia, member Pustaka Bergerak, Bripka Hadi S Sitanggang pun aktif menghidupkan perekonomian masyarakat di wilayahnya. Zona aktivasinya ada di Kelurahan Kota Baringin dan Huta Tonga-Tonga, Sibolga Kota, Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).

“Kami di sini terus fokus pada penanganan pandemi Covid-19. Ada banyak aktivitas yang dijalankan. Selain menjalankan protokol kesehatan, kami juga mengurai dampak ekonominya. Dengan begitu, tetap ada jaminan perekonomian bagi keluarganya sembari menunggu pandemi Covid-19 selesai,” ungkap Bhabinkamtibmas Kelurahan Kota Baringin, Polres Sibolga, Polda Sumut, Bripka Hadi S Sitanggang.

Memberikan jaminan pendapatan bagi keluarga, ada empat program penanganan ekonomi yang digulirkan pada dua kelurahan tersebut. Komposisinya terdiri dari, Pertanian, Pergadangan Buah, Dapur Umum, hingga Donasi Sembako. Hadi yang akrab disapa Mister ini menambahkan, kelanjutan perekonomian keluarga jangka panjang tetap diperhatikan.

“Terkena efek pandemi Covid-19, ada banyak warga yang akhirnya menganggur. Mereka ini kehilangan pendapatannya. Untuk itu, kami coba tawarkan potensi usaha lain jangka panjang yang menjanjikan. Respons mereka bagus. Meski demikian, kami tetap berikan paket bantuan jangka pendek,” lanjutnya.

Untuk memberikan alternatif usaha jangka panjang, usaha Pertanian pun digalakan. Peminatnya ada 10 Kepala Keluarga. Mereka memanfaatkan lahan pekarangannya dengan luasan rata-rata 20 X 20 Meter. Adapun jenis komoditi yang ditanam berumur pendek, seperti Bayam Merah. Adapun Perdagangan Buah sementara diminati satu orang. Komoditi yang ditawarkan Jambu Batu, modalnya Rp 200 Ribu.

Semakin menarik, mereka juga membuka Dapur Umum. Melibatkan para pemilik usaha kuliner yang terhenti sementara, setiap harinya ada 175 hingga 300 paket bungkus nasi yang dibagikan. 

Semakin lengkap, mereka juga tetap menggulirkan program Donasi Sembako. Untuk Donasi Sembako menyasar 20 Kepala Keluarga yang dianggap paling membutuhkan.

“Dengan kebersamaan ini, situasi masyarakat di wilayah kami sangat kondusif. Bagi yang berpuasa, tetap tenang beribadah. Secara umum, penanganan Covid-19 di wilayah kami bagus. Apalagi, kami juga mendapat bantuan dari Yayasan 10 Rumah Aman. Bentuknya Thermo Gun, Masker, Sarung Tangan, dan Striker. Distribusi kepada masyarakat sudah dilakukan dan pencatatan suhu tubuhnya rutin,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement