REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ngobrol online bersama atlet dan pemuda berprestasi menjadi rutinitas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali semenjak muncul pandemi Covid-19. Kali ini Menpora ngobrol online bersama pemain timnas Indonesia Egy Maulana Vikri, Ahad (10/5).
Pada ngobrol online yang diberi tajuk "Bincang Santai Bersama Menpora (BSBM)" tersebut, Menpora melontarkan beberapa pertanyaan kepada Egy yang sekarang bermain di klub Lechia Gdańsk.
“Sore ini, saya tampilkan bintang tamu yang sudah pasti kalian kenal. Ia adalah seorang pemain profesional sepak bola dan juga salah satu pemain andalan timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri. Bagaimana suasana puasa di Polandia?" kata Menpora bertanya kepada Egy.
View this post on InstagramSobatpora, kali ini Menpora Zainudin Amali bincang - bincang dengan kebanggaan kita semua @egymaulanavikri . Buat kamu yang penasaran gimana kondisi Egy, perkembangan karier, serta suasana puasa disana, langsung nonton video ini ya. #Kemenpora #pemudamajuolahragajaya #BSBMenpora
Mendapat pertanyaan tersebut, Egy pun langsung menjawab. Menurut dia, sampai sekarang ia belum batal puasa. "Alhamdulilah, sampai sekarang saya belum batal puasa walaupun kami jalani puasa sambil latihan. Pekan depan latihan sudah normal kembali seperti biasa. Kalau tidak salah tanggal 29 atau 30 ini sudah mulai lagi," kata Egy.
"Apa ada hambatan latihan di saat puasa dan corona ini?" kata Menpora.
"Awal-awal puasa berat bagi saya karena di samping puasa kan juga harus latihan. Apalagi, saat ini intensitas latihan sangat tinggi. Namun, setelah beberapa hari dijalani sudah mulai terbiasa dan tidak masalah," ucap Egy.
Lebih lanjut, Menpora bertanya pada alumni SKO Ragunan itu tentang perbedaan signifikan antara sepak bola Polandia dan Indonesia. Menurut Egy, perbedaan yang sangat mencolok itu fisik dan taktik. Pasalnya, dari segi taktik dan fisik, Polandia lebih siap dibanding Indonesia.
"Saya akan cerita dulu pertama kali saya ke Jakarta dibawa oleh Pak Subagja dan pelatih Indra Syafri. Sesampai di Jakarta, Pak Subagja menghubungi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta. Dari sinilah karier saya di sepak bola terbuka," kata Egy.
Kemudian, Egy bermimpi dapat merumput bersama tim di belahan Eropa lain. La Liga Spanyol dan Liga Primera Portugal menjadi cita-citanya pada masa depan.
"Pastinya ada, tapi saya mau fokus dulu di tim saya yang sekarang ini di Lechia Gdansk dan beberapa tahun lagi kontrak saya akan selesai dan saya ingin main di Liga Portugal atau Spanyol," katanya.