Senin 11 May 2020 03:31 WIB

Sandi Tekankan Kolaborasi UKM dalam Ciptakan Lapangan Kerja

Menurut Sandi, kolaborasi tercipta antara pelaku usaha menjadi awal dari new normal.

Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: Republika/ Wihdan
Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus corona yang mewabah di Indonesia sejak awal Februari lalu, tidak boleh menghentikan langkah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam berkreasi. Pesan tersebut disampaikan pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno dalam live Facebook bertajuk 'Kolaborasi Kreatif Hantaran Idul Fitri dalam Memberdayakan UKM' pada Ahad (10/5).

Bincang jelang ngabuburit tersebut diikuti sejumlah pelaku usaha, seperti pemilik Mamaberry Chips Gourmet Mirsya Budiarsi serta Ria Miranda dan Pandu Rosadi selaku influencer Couple. Selain itu, kordinator penganyam asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Lulu senior brand manager Unilever Sidhwash Yuliana Safriani, serta Sandiaga Uno dan istri, Nur Asia Uno.

Dalam kesempatan tersebut, Lulu menyampaikan rasa gembiranya. Pasalnya, di tengah keterpurukan ekonomi imbas pandemi Covid-19, para ibu rumah tangga seperti dirinya di Ponorogo kini tetap dapat mendulang rezeki. Mereka masih berjibaku menyelesaikan pesanan tas anyaman sebanyak 2.000 buah untuk memenuhi pesanan dari Mamaberry.

Pesanan tas anyaman tersebut, menurut Lulu, sangat membantu ekonomi. Hal itu lantaran permintaan tas anyaman lokal sangat rendah, mengingat tas sebelumnya hanya dijual di pasar tradisional di wilayah Ponorogo. "Karena tempat jualan hanya di pasar tradisional, jadi permintaan tas tidak begitu banyak, hanya sebatas tas hajatan, sembako dan tas belanja biasa. Alhamdulillah tahun ini ada pesanan lagi dari Mba Mirsya," ucap Lulu.

Menggeliatnya usaha tas yang dilakoni para ibu rumah tangga di Ponorogo, kata dia, berawal dari pesanan Mirsya untuk mengerjakan tas Jakarta dan tas Lebaran pada 2019. Ketika itu, Lulu mengaku kewalahan untuk menyelesaikan pesanan ribuan buah tas anyaman.

Berangkat dari pengalaman tersebut, ia kemudian memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga dan remaja untuk membuat tas. "Alhamdulillah, dari 10 penganyam sekarang sudah menjadi 30 penganyam aktif dan sekarang kali kita dapat pesanan dari Mba Mirsya untuk mengerjakan hampersnya," ungkap Lulu.

Serupa dengan Lulu, Ibu Binti, penganyam tas lainnya menyampaikan terima kasih atas pesanan yang diberikan. Lewat pesanan tersebut, ia kini tidak lagi mengandalkan hasil panen padi tiga bulan sekali. “Saya merasa terbantu sekali dengan adanya orderan dari Mamaberry," ucap Binti.

Mendengar pernyataan kedua ibu rumah tangga tersebut, Mirsya Budiarsi mengungkapkan terima kasih kepada Lulu serta para pelaku UKM lainnya. Sebab, lewat kolaborasi dengan pengrajin anyaman di Ponorogo, produk kudapannya dikemas lebih cantik dengan tas, keranjang ataupun kotak hantaran unik yang ramah lingkungan. “Ide awalnya sangat sederhana. Saya ingin menghadirkan hantaran yang sehat, simple, unik dan tidak menggunakan plastik sekali pakai, sehingga tidak menambah sampah," ucap Mirsya.

Sandiaga Uno menyampaikan kolaborasi yang tercipta antara pelaku usaha menjadi awal dari new normal yang bisa menjadi inspirasi dan benchmark untuk UKM lainnya di situasi pandemi. “Saya melihat strategic partnership yang digagas teman-teman entrepreneur ini sebagai new normal. Ini adalah suatu kolaborasi kreatif yang memiliki dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan usaha mikro pengrajin," kata Sandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement