Ahad 10 May 2020 22:25 WIB

Tiga Calon Penumpang Ditolak Bandara Minangkabau

Terdapat 14 orang penumpang berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas membersihkan area selasar di terminal kedatangan domestik, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (25/4/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau meniadakan seluruh penerbangan penumpang mulai Sabtu 25 April 2020 hingga 1 Juni 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Petugas membersihkan area selasar di terminal kedatangan domestik, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (25/4/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau meniadakan seluruh penerbangan penumpang mulai Sabtu 25 April 2020 hingga 1 Juni 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG PARIAMAN -- Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang BIM, Yos Suwagiono mengatakan sejumlah penumpang pesawat udara berangkat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, Ahad (10/5). Yos menyebut orang yang batal berangkat tersebut karena tidak memiliki dokumen lengkap terkait protokol kesehatan untuk antisipasi penularan Covid-19.

"Ada sejumlah penumpang batal berangkat dari BIM, itu hasil pemeriksaan dokumen oleh petugas di Tim Satgas Cov-19 BIM,” Bang Yos.

Hari ini menurut Yos terdapat 14 orang berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta, 3 orang harus reschedule tiket karena tidak melengkapi dokumen terkait antisipasi Covid-19, 1 orang refund tiket dan 35 orang no show karena tidak hadir di BIM sesuai jadwal keberangkatan.

Yos menjelaskan 3 orang yang batal berangkat tersebut ditolak pihak bandara karena tidak memiliki rapid atau dokumen PCR. Mereka hanya menunjukkan surat keterangan sehat. Untuk mengganti kerugian calon penumpang tersebut menurut Yos, pihak maskapai akan memfasilitasi dengan reschedule tiket untuk memenuhi kriteria syarat pelaku perjalanan penerbangan atau memilih refund.

Yos mengingatkan calon penumpang wajib melengkapi dan menunjukkan kelengkapan dokumen perjalanan yang dibutuhkan serta mengikuti protokol pengamanan kesehatan diri. "Dokumen tidak boleh kurang oleh calon penumpang," ucap Yos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement