REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum melepas distribusi bantuan sosial (bansos) Provinsi Jabar untuk Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, di Kantor Pos Sumber, akhir pekan ini.
Launching bansos Provinsi Jabar bagi Kecamatan Sumber sendiri menjadi pendistribusian bansos provinsi pertama di Kabupaten Cirebon.
Dalam agenda hari ini, bansos akan diberikan kepada 109 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) di Kelurahan Tukmudal dan 34 KRTS di Kelurahan Pasalakan. Ditargetkan, 479 bansos berupa pangan dan non tunai itu bisa disalurkan seluruhnya oleh lima pengantar dari PT Pos Indonesia dan 10 mitra ojek online (ojol).
Adapun alokasi penerima bansos provinsi untuk Kecamatan Sumber dan Talun sendiri berjumlah 2.161 bon Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan 479 DTKS dari total KRTS di Kabupaten Cirebon.
Uu mengatakan, bansos provinsi merupakan bukti bahwa pimpinan di Jabar memberikan perhatian penuh kepada warganya di tengah pandemi global Covid-19 ini.
Selain itu, kata dia, penyedia sembako untuk bantuan pangan berasal dari pedagang setempat sehingga sekaligus bertujuan menggerakan ekonomi lokal. Jadi dari Kabupaten Cirebon, untuk Kabupaten Cirebon.
"Data (penerima bansos) ini dari Bupati (Cirebon) yang lebih tahu siapa yang layak mendapatkan. Harapannya, bansos ini dimanfaatkan dengan baik. Memang kebutuhan (warga) lebih banyak dari (bansos) yang diberikan, tapi semoga tetap bermanfaat," paparnya.
Uu pun mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon karena telah melakukan pendataan kurang lebih 72 ribu warga terdampak pandemi Covid-19 di wilayahnya yang perlu mendapatkan bantuan. Bansos provinsi merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan yang bisa diberikan bagi warga Jabar.
Sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.
"Ada sembilan pintu bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Untuk menyusuri yang tidak masuk (penerima bantuan dari pusat), provinsi berikan bansos seperti ini. Jadi bantuan ini bukan untuk seluruh warga Jabar, hanya mereka yang terdaftar dan didaftarkan," paparnya
Setelah adanya bansos dari provinsi, Uu berharap masyarakat tidak gaduh. Jika ada yang belum terdaftar, mari bicarakan kembali. "Sampaikan sesuai mekanisme," katanya.
Menurutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar terus berkoordinasi dengan 27 kabupaten/kota terkait bansos.
"(Bansos) ini gerakan tahap kedua Pemda Provinsi Jabar (dalam) menangani COVID-19. (Tahap) pertama gerakan di bidang kesehatan, tahap kedua bansos, dan (tahap) ketiga nanti ada gerakan padat karya," katanya.