REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- PT Pos Indonesia menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Kota Cimahi, Ahad (10/5) sebanyak 13. 491 kepala keluarga (KK) terdampak di masa pandemi corona atau covid-19. Menteri Sosial, Juliari Batubara menyerahkan langsung bantuan kepada masyarakat. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono mengatakan pihaknya mengoptimalkan sumberdaya dan outlet agar penyaluran bantuan bisa terdistribusi dengan baik termasuk melibatkan komunitas dan kemitraan. Katanya, pelaporan bantuan dilakukan secara faktual dan transparan.
''Kami pun terus mengingatkan kepada petugas di lapangan agar dalam seluruh proses pendistribusian bantuan sosial tunai ini harus sesuai protokol kesehatan, menerapkan physical distancing dan hidup bersih dan sehat,'' ucap Gilarsi, Ahad (10/5).
Ia pun mengapresiasi kepada Mensos, Juliari Batubara yang langsung datang menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Pihaknya katanya selalu berkoordinasi dengan pimpinan di daerah. ''Dengan dukungan pemerintah daerah, aparat keamanan setempat dan koordinasi yang baik seluruh stakeholder, diharapkan tugas dari pemerintah RI melalui kementerian sosial ini dapat berjalan dengan baik, lancar, dan aman,'' katanya.
Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara menargetkan bantuan sosial tunai (BST) untuk 1.8 juta kepala keluarga (KK) bisa tersalurkan pekan ini diluar wilayah Jabodetabek di masa pandemi corona atau covid-19. Sementara itu, sebanyak 13.491 KK di Kota Cimahi mendapatkan BST. ''Minggu ini target sekitar 1.8 juta KK untuk BST diluar Jabodetabek antara lain kami lihat langsung bersama Wali Kota Cimahi proses penyaluran, semoga lancar,'' ujarnya disela-sela menyalurkan bantuan sosial tunai di PT Pos Baros, Kota Cimahi, Ahad (10/5).
Juliari mengungkapkan, pihaknya juga menyalurkan bantuan sembako di wilayah Jabodetabek tahap kedua yang sudah mulai didistribusikan. Katanya, bantuan sosial tunai diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat terdampak covid-19. Ia pun meminta agar dana digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. ''Untuk bapak-bapak jangan dibeliin rokok, itu untuk keluarga uang sudah berkeluarga, beli makanan,'' paparnya. Juliari mengatakan warga yang tidak mendapatkan BST bisa dicover oleh bantuan provinsi dan pemerintah kota (Pemkot).