REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Jajaran Direksi Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami perombakan. Komisaris Utama Bank NTT Juvenile Jodjana menegaskan, penggantian direksi yang dilalukan para pemegang saham semata-mata untuk penyegaran.
"Keputusan RUPS Bank NTT pada Rabu, (6/5) untuk melakukan roling direksi untuk penyegaran," kata Juvenile Jodjana di Kupang, Sabtu (9/5).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan keputusan RUPS untuk menonaktifkan Direktur Utama Bank NTT, Izhak Eduard Rihi. Direktur Utama Bank NTT, Izhak Eduard Rihi dinonaktifkan dari posisinya, dan digantikan oleh Alex Riwu Kaho yang sebelumnya menjabat Direktur Pemasaran Dana.
"Pergantian ini menjadi keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 2019 dan RUPS Luar Biasa 2020," katanya.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dalam keterangan terpisah mengatakan, Bank NTT mempunyai target laba bersih Rp 500 miliar, namun sampai dengan RUPS dilakukan, capaiannya tidak dipenuhi bahkan sangat kecil yakni Rp 200 miliar.
Untuk itu dalam RUPS tersebut, kata dia, harus dilakukan penyegaran manajemen dengan pergantian tersebut. Juvenile menambahkan, RUPS sangat mempertimbangkan untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat untuk kemajuan Bank NTT.
Selain itu, keputusan melakukan roling jabatan ini adalah untuk mencapai target. "Target laba Bank NTT akan turun menjadi Rp 200 miliar berkaitan dengan Covid-19," ujarnya.