Sabtu 09 May 2020 13:09 WIB

Penanaman Investasi di Jakarta Tetap Tinggi Saat Pandemi

Pemprov DKI Jakarta menargetkan realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 110 triliun

Investasi (ilustrasi).
Foto: Tim infografis Republika
Investasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanaman investasi di DKI Jakarta tetap tinggi pada kuartal I/2020 meski di tengah pandemi Covid-19. DKI Jakarta masih menjadi yang terdepan dalam hal pencapaian realisasi investasi penanaman modal asing (PMA).

"Kuartal pertama ini memang cukup berat karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada pelemahan perekonomian dunia," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Benni Aguscandra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5).

Baca Juga

Menurut Benni, pihaknya terus berusaha dapat meraih target realisasi investasi tahun 2020 yang telah ditetapkan, sebesar Rp 110 triliun.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi penanaman modal di DKI Jakarta pada kuartal I 2020 sebesar Rp 20,1 triliun dengan rincian untuk penanaman PMAbernilai 0,91 miliar dolar AS atau setara Rp 13,1 triliun. Sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp 7 miliar.

Total terdapat 6.957 proyek PMA dan PMDN yang tercatat dalam realisasi investasi selama triwulan I/2020. Jumlah proyek investasi di DKI Jakarta merupakan yang terbanyak secara nasional.

Hal ini membuktikan bahwa investasi masih menggeliat di tengah pandemi. "Semoga ini berita baik bagi perekonomian ibu kota” ujar Benni.

Untuk kinerja realisasi investasi selama periode kuartal I/2020 berdasarkan wilayah kota atau kabupaten urutan pertama Jakarta Selatan dengan nilai kinerja investasi sebesar Rp 10,7 triliun.

Disusul Jakarta Pusat Rp 4,7 triliun, Jakarta Timur Rp 2,6 triliun, Jakarta Barat Rp 1,6 triliun, terakhir wilayah Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu dengan Rp 0,5 triliun.

Selanjutnya, Benni mengatakan untuk penanaman modal asing paling banyak di Jakarta saat ini berasal dari Singapura. Singapura menjadi negara dengan realisasi PMA tertinggi di DKI Jakarta pada periode ini.

DKI akan terus menjajaki peluang-peluang investasi dari negara lain dengan terus melakukan promosi, sosialisasi perizinan dan nonperizinan serta instrumen-instrumen lainnya yang membuat investor tertarik untuk berinvestasi.

"Tentunya berbagai kegiatan tersebut akan kami sesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19," kata Benni.

Berikut rincian besaran PMA dari negara-negara asing, Singapura 0,6 miliar dolar AS, China 0,12 miliar dolar AS, Jepang 0,1 miliar dolar AS dan Hong Kong 0,01 miliar dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement