REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya memutuskan membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang dikarantina di Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria Purwokerto. Pengoperasian dapur umum dilakukan dengan melibatkan personil TNI dari Kodim 0701 Banyumas, Polresta Banyumas, dan relawan.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, dapur umum di GOR Satria mulai dibuka Selasa (5/5). ''Ini kita lakukan untuk penghematan anggaran. Dengan membuka dapur umum, anggaran untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang dikarantina bisa ditekan, semenatara menu makanan yang disajikan juga bisa sesuai dengan standar gizi,'' jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang dikarantina, pemkab sebelumnya memenuhi kebutuhan tersebut dengan membeli dari rumah makan. Pada saat warga yang dikarantina tidak terlalu banyak, makanan yang dibeli tidak terlalu banyak. ''Namun ketika jumlahnya semakin banyak, biaya yang dikeluarkan juga semakin besar,'' katanya.
Sadewo menambahkan, menu makanan yang disajikan dapur umum juga lebih bervariasi. Berbeda dengan saat membeli, karena warung yang menyediakan makanan belum tentu menyediakan jenis makanan secara beragam.
Pasiter Kodim 0701 Banyumas, Kapten Inf Putut Widodo selaku pelaksana dapur umum, mengatakan pihaknya siap melaksanakan tugas yang dipeerintahkan pimpinan. ''Dapur umum yang kami miliki, mampu untuk memasak 1.000 paket nasi sekali masak,'' jelasnya.
Dalam kegiatan di GOR, pihaknya memasak dua kali sehari, masak siang untuk berbuka dan masak malam hari untuk makan sahur. ''Kami disini hanya bertugas untuk memasak. Sedangkan untuk bahan makanan yang dimasak, dipasok oleh BPBD Banyumas,'' ujar dia.
Saat ini, jumlah warga yang dikarantina di GOR Satria ada sebanyak 301 orang laki-laki dan perempuan. Mereka merupakan warga yang diketahui baru pulang mudik, sehingga harus menjalani karantina selama 14 hari. ''Makanan yang kami siapkan setiap harinya, disesuaikan dengan jumlah warga yang dikarantina,'' kata Kapten Inf Putut.