REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip siap melaksanakan uji BioCov19, tes kit Real Time berbasis Polymerase Chain Reaction (RT PCR) yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Dirut RSND Undip, Dr dr Sutopo Patria Jati MM MKes mengungkapkan, RSND Undip menjadi satu dari delapan laboratorium yang ditunjuk BPPT untuk melaksanakan uji konfirmasi tes kit hasil riset bersama Task Force Riset Inovasi Covid-19 (TFRIC-19) tersebut.
Deteksi tes kit yang diberi nama BioCov19 tersebut saat ini memang sedang dikembangkan BPPT bersama TFRIC-19 dan disebut- sebut merupakan karya anak bangsa yang bakal diproduksi secara massal oleh PT Bio Farma (Persero).
Saat ini, tes kit deteksi RT PCR tersebut telah memasuki tahap uji konfirmasi dengan cara membandingkan hasil positif dan negatif dari sampel swab, yang selama ini digunakan oleh laboratorium atau rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
Artinya, tes kit PCR akan dikonfirmasikan hasilnya dengan tes kit RT PCR TFRIC-19 tersebut dengan harapan, uji konfirmasi yang akan dilakukan memberikan hasil spesifisitas yang lebih tinggi, sebelum benar- benar siap untuk diproduksi massal.
"Makanya, kami sangat menyambut baik dan siap untuk mendukung pelaksanaan uji konfirmasi deteksi kit RT PCR yang dikembangkan dengan nama BioCov19 tersebut tersebut," tegasnya di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/5) malam.
Sebelumnya, masih jelas Sutopo, laboratoroum RSND Undip juga telah meluncurkan fasilitas alat swab drive thru untuk mendukung pemeriksaan Covid-19, yang memiliki konsep untuk meminimalkan interaksi antarpasien pada saat melakukan pengambilan spesimen.
Saat ini terdapat 47 laboratorium di Indonesia yang ditunjuk untuk memeriksa spesimen, guna menangani pandemi Covid-19. Salah satunya adalah laboratorium RSND Undip. Kini laboratorium RSND Undip juga siap untuk melaksanakan uji konfirmasi deteksi kit RT PCR BioCov-19 tersebut.
"Semoga penanganan Covid-19 menjadi lebih cepat, karena Indonesia diharapkan mampu memproduksi sendiri kit deteksi dan mendistribusikan lebih cepat sebagai solusi untuk mengurangi kendala ketergantungan importasi," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
