REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah titik yang biasa berpotensi menimbulkan keramaian di Kabupaten Tasikmalaya dijaga oleh petugas gabungan. Para petugas itu mengarahkan warga yang hendak membeli makanan berbuka puasa, untuk mengenakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).
Kepala Satuan Sabhara Polres Tasikmalaya, AKP Ali Munandar mengatakan, sejak awal Ramadhan petugas gabungan melakukan penjagaan di sejumlah tempat-tempat keramaian. Beberapa tempat itu di antaranya komplek perkantoran Gedung Bupati Tasikmalaya, Alun-alun Singaparna, perempatan Cipasung.
Berdasarkan pantauan Republika di komplek perkantoran Gedung Bupati Tasikmalaya, terdapat sejumlah petugas yang melakukan pengawasan. Warga yang tak menggunakan helm diminta memutar balik. Sementara warga yang berkerumun diarahkan untuk jaga jarak.
"Hari ini tidak terlalu ramai seperti hari biasanya karena hujan. Tapi kita memang rutin lakukan pengawasan ruas jalan, sesuai perintah dari pimpinan Operasi Ketupat Lodaya dan berkenaan dengan penanganan Covid-19," kata dia, Selasa (5/5).
Ia mengatakan, pengawasan itu dilakukan mulai pukul 15.00-18.00 WIB setiap harinya. Menurut dia, masih terdapat banyak orang yang belum sadar terkait imbauan untuk tidak berkumpul. Selain itu, masih ada warga yang tak mengenakan masker.
"Kita berhentikan dan berikan edukasi agar pakai masker dan tidak berkerumun," kata dia.
Ali menambahkan, pengawasan itu akan dilakukan selama pandemi Covid-19. Selama PSBB yang mulai berlaku di Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (6/5), polisi akan lebih meningkatkan pengawasan di tempat-tempat keramaian.
Foto: Petugas gabungan melakukan pengawasan di tempat ngabuburit yang biasa menimbulkan keramaian di kompleks perkantoran Gedung Bupati Tasikmalaya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (5/5).