Selasa 05 May 2020 16:39 WIB

MER-C Terus Monitoring PDP Covid-19

Pasien yang dipantau oleh tim relawan MER-C adalah pasien yang sudah pulang dari RS

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Data pasien covid-19 sembuh (ilustrasi)
Foto: republika
Data pasien covid-19 sembuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia telah membentuk tim relawan untuk monitoring pasien dalam pemantauan (PDP) virus corona atau Covid-19. Pasien yang dipantau oleh tim relawan MER-C adalah pasien yang sudah pulang dari RS dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah.

Relawan MER-C untuk monitoring PDP Covid-19, dr Tasykuru Rizka mengatakan, monitoring PDP Covid-19 dilakukan selama kurang lebih 14 hari sejak pulang dari RS atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Program ini dilakukan untuk membantu penderita Covid-19 mendapatkan edukasi terkait isolasi mandiri, pelaporan ke pihak Puskesmas, dan melaporkan hasil pemeriksaan laboratorium yang masih sering belum diketahui pasien.

Baca Juga

"Sebanyak 25 relawan medis tergabung dalam tim ini, yang terdiri atas tiga orang dokter spesialis, 21 orang dokter umum dan satu orang perawat," kata Rizka melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/5).

Ia menyampaikan, tim relawan MER-C tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam program monitoring PDP Covid-19 ini. Data sementara jumlah pasien yang dimonitoring sebanyak 101 orang.

Tim relawan MER-C melakukan monitoring melalui Whatsapp, SMS dan telepon yang dilakukan setiap tiga hari sekali kepada pasien. Setiap relawan memantau dua sampai empat orang pasien. Tim akan menanyakan kondisi pasien serta memantau keluhan lain yang disampaikan.

"Tim dilanjutkan dengan memberikan edukasi terkait isolasi mandiri, keharusan untuk melapor ke Puskesmas, indikasi harus ke RS, dan membantu menyampaikan hasil swab kepada pasien dan Puskesmas setempat untuk melakukan contact tracing," ujarnya.

Rizka menjelaskan bahwa data yang didapat akan diolah secara deskriptif dan analitik sebagai informasi epidemiologi. Laporan hasil selanjutnya akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk membantu mengambil keputusan yang evidence-based.

Sebelumnya, MER-C juga telah menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sejak Maret 2020. Tercatat APD sudah terdistribusikan ke lebih dari 125 fasilitas kesehatan dari mulai Aceh hingga Papua Barat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement