REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2020 di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan survei oleh BPS setempat, mencapai 6,88 persen atau sebanyak 137.189 orang. Angka ini naik ketimbang Februari 2019 yang sebesar 6,66 persen atau 126.529 orang.
"TPT yang mencapai 6,88 persen pada Februari 2020 ini berasal dari total angkatan kerja mencapai 1.993.702 orang, dikurangi jumlah yang terserap di lapangan kerja sebanyak 1.856.513 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Selasa (5/5).
Rincian dari jumlah TPT untuk pendidikan SMP ke bawah sebanyak 7,43 persen atau 72.322 orang, mengalami kenaikan ketimbang TPT Februari tahun sebelumnya yang sebesar 6,40 persen atau 58.515 orang.
Sedangkan TPT untuk pendidikan sekolah menengah ke atas yaitu SMA atau SMK sebesar 7,40 persen atau 55.452 orang, relatif sama ketimbang TPT tahun sebelumnya yang sebesar 7,38 persen atau 55.446 orang.
Untuk TPT dengan pendidikan tinggi yaitu universitas, diploma atau perguruan tinggi mengalami penurunan menjadi 3,47 persen atau 9.415 orang, yakni dari TPT tahun 2019 yang sebesar 5,37 persen atau 12.568 orang.
Ia melanjutkan, jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Februari 2020 mencapai 1.993.702 orang, bertambah 93.802 orang jika dibandingkan angkatan kerja Februari 2019 yang tercatat 1.899.900 orang.
"Penduduk yang bekerja pada Februari 2020 mencapai 1.856.513 orang, bertambah sebanyak 83.142 orang jika dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2019 yang sebanyak 1.773.371 orang," katanya.
Ia melanjutkan, lapangan pekerjaan atau usaha utama yang menyerap tenaga kerja di Kaltim terdapat 17 kategori, antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian.
Kemudian kategori industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil/ sepeda motor, dan kategori jasa lainnya.
"Jika dilihat menurut kategorinya, maka yang banyak menyerap tenaga kerja adalah pada pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,08 persen, disusul kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 19,76 persen," kata Anggoro.