Selasa 05 May 2020 13:05 WIB

Jabar Bergerak akan Pantau Dapur Umum Kabupaten Kota

Jabar Bergerak berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Bulog dan Baznas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Aktivitas anggota PKK di dapur umum Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) TP PKK Desa Ciwaruga, di Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/4). Diharapkan dengan adanya dapur umum dapat membatu warga yang terdampak PSBB, karena bantuan pemerintah belum tentu mampu untuk mencapai semuanya
Foto: Humas Pemprov Jabar
Aktivitas anggota PKK di dapur umum Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) TP PKK Desa Ciwaruga, di Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/4). Diharapkan dengan adanya dapur umum dapat membatu warga yang terdampak PSBB, karena bantuan pemerintah belum tentu mampu untuk mencapai semuanya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil resmi mengukuhkan pengurus Jabar Bergerak periode 2020-2021 di enam kabupaten kota melalui video conference di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (5/5).

Keenam kabupaten kota tersebut yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Cianjur. Dengan begitu, Jabar Bergerak sudah memiliki pengurus di 27 kabupaten kota di Jawa Barat (Jabar).

“Alhamdulillah, semenjak pelantikan (pengurus Jabar Bergerak) pertama untuk kota kabupaten di tanggal 29 Februari (2020) lalu, kini kita sudah selesai (pengukuhan) untuk 27 kota kabupaten,” ujar Atalia usai acara pengukuhan.

Menurut Atalia, dalam waktu dekat ia akan melakukan monitoring dapur umum Gasibu ke berbagai kota kabupaten untuk persiapan pelaksanaan PSBB di wilayah Jabar yang dimulai pada Rabu (6/5). 

“Insya Allah mulai hari Jumat (minggu ini) kami akan monitoring. Ini kaitannya memang lebih banyak kepada seluruh dapur umum di Jawa Barat. Kemarin sudah saya lakukan di sembilan kota kabupaten yang menerapkan PSBB, namun Depok masih PR bagi saya,” ujar Atalia.

Menurutnya, ia akan mengontrol, karena kota kabupaten ini banyak sekali desa kelurahannya yakni ada sekitar hampir 6.000 (desa kelurahan di Jabar). "Oleh karenya, saya khusus datang ke kota kabupaten saja untuk monitoring apa yang sudah dilakukan,” katanya.

Dalam kegiatan monitoring tersebut, kata dia, Jabar Bergerak berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Bulog dan Baznas dalam membantu setiap dapur umum yang ada di desa kelurahan atau kecamatan.

“Kemudian ada bantuan dari masyarakat dan juga dari ASN (Jabar). ASN ini alhamdulillah melakukan udunan dalam jumlah tertentu, yang kemudian sebagian bantuannya ini bisa dititipkan bagi ibu-ibu di dapur umum PKK tersebut,” katanya.

Atalia mengatakan, kehadiran pengurus Jabar Bergerak di semua daerah di Jabar amat krusial, supaya  gerakan kemanusiaan Jabar Bergerak bisa dirasakan semua warga Jabar. Salah satunya Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) untuk masyarakat terdampak Covid-19 di daerah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Menurut Atalia, Jabar Bergerak memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan berdasarkan wilayah teritorialnya masing-masing. Dapur umum ini ada di tiap kelurahan, kecamatan, atau juga desa. 

"Itu fokus atau langsung jemput bola memberikan makanan kepada warga sekitar yang memang betul-betul membutuhkan. Kami Jabar Bergerak bertugas untuk mengisi kekosongan itu, contohnya ada masyarakat yang dalam perantauan, rumah yatim, atau mungkin mereka yang tidak ber-KTP di tempat tersebut,” paparnya. 

Atalia berharap, Jabar Bergerak bisa menjadi pendorong seluruh elemen masyarakat untuk turun tangan membantu warga terdampak Covid-19 di Jabar. Sebab, kolaborasi amat penting dalam menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19. 

Gerakannya ini, tidak akan mampu untuk secara masif sampai kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan. Oleh karenanya, yang ia lakukan adalah sebagai pendorong agar kegiatan dari warga untuk warga Jabar ini bisa dilakukan secara bersama-sama, guyub saling membantu.

“Jadi, Insya Allah ketika ini dilakukan, saya yakin karena masyarakat Jawa Barat khususnya adalah masyarakat yang betul-betul saling peduli, saling memiliki hati yang tulus kepada masyarakat lainnya," kata Atalia seraya berharap kegiatan ini bisa dilakukan dengan cepat dan lebih bisa membantu banyak masyarakat yang membutuhkan. N Arie Lukihardianti

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement