REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia pada usia 53 tahun di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo pada Selasa (5/5) pukul 07.45 WIB. Rencananya, jenazah penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo tersebut dimakamkan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Saat berita ditulis, jenazah Didi Kempot masih dimandikan di RS Kasih Ibu.
Wali Kota mengatakan, setelah jenazah dimandikan, selanjutnya akan dibawa ke rumah duka di Sumber, Kecamatan Banjarsari. Selanjutnya jenazah langsung dibawa ke Ngawi.
"Nanti dibawa ke Sumber dulu, terus nanti akan dimakamkan di Ngawi. Untuk prosesi pemakaman nanti di sana (Ngawi)," kata Rudyatmo kepada wartawan di RS Kasih Ibu.
Wali Kota mengaku sangat kehilangan atas kepergian Didi Kempot. Sebab, dia mengaku tidak hanya dekat dengan Didi Kempot, melainkan dekat dengan ayah Didi Kempot yakni seniman tradisional Ranto Edi Gudel atau Mbah Ranto sampai putra-putra Mbah Ranto.
"Yang jelas masyarakat Solo kehilangan sosok seniman yang luar biasa yang tidak membeda-bedakan golongan suku agama, dan orangnya sangat sederhana, mudah bergaul," ungkapnya.
Wali Kota menyatakan terakhir berkomunikasi dengan Didi Kempot pada Senin (4/5). Keduanya sempat berkomunikasi lewat telepon. Pembicaraan via telepon tersebut membahas mengenai Didi Kempot yang masih ingin menggarap rekaman terkait wabah corona.
"Tidak ada firasat apa-apa sebetulnya," imbuhnya.
Baru-baru ini, adik dari almarhum pelawak Mamiek Prakoso tersebut merilis lagu baru berjudul "Ojo Mudik". Dalam lagu tersebut, Didi Kempot mengajak Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, dan Dandim 0735/Solo Letkol Inf Wiyata Sempana Aji berkolaborasi.
"Ojo Mudik itu pesan sosial untuk mengimbau warga masyarakat agar tidak mudik supaya penyebaran virus corona tidak ke mana-mana dan segera selesai," ucapnya.