REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Wayan Koster meminta bantuan dan izin dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Letjen Doni Monardo agar warga luar daerah yang sebelumnya tinggal di Pulau Dewata diizinkan untuk pulang ke daerah asalnya.
"Kami mohon bantuan dan fasilitasi berkenaan dengan imbauan warga yang mudik, karena ada kasus di Bali bahwa warga luar daerah yang berprofesi sebagai tukang dan lainnya jumlahnya hampir 1.000 orang sudah tidak ada pekerjaan dan tidak ada tempat tinggal," kata Koster saat mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional lewat video conference, dari Rumah Jabatan Jayasabha, Kota Denpasar, Ahad (3/5).
Menurut Koster, dengan melihat kondisi warga yang berasal dari luar Bali, yang sudah tidak ada pekerjaan dan tidak ada tempat tinggal, dia meminta sebaiknya diberikan izin untuk pulang ke daerahnya. "Kesemuanya itu sudah mengantongi surat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Koster juga mengemukakan sedang menyiapkan tambahan fasilitas untuk uji swab di RS PTN Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa, selain di RSUP Sanglah.
"Perlengkapannya sebagian besar sudah tersedia dan kami mohon untuk melengkapi peralatan tersebut lewat surat yang telah kami sampaikan. Kami mohon fasilitasinya kepada Kementerian Kesehatan agar permintaan ini bisa direalisasikan," ujarnya.
Koster mengatakan hal tersebut penting karena penambahan fasilitas uji swab di dua tempat tersebut akan meningkatkan jumlah sampel yang bisa diuji sekaligus mempersingkat waktunya.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu juga melaporkan sebelumnya ada berita cukup 'heboh' di Desa Abuan, di Kabupaten Bangli yang dilaporkan terdapat 443 orang yang reaktif atau positif berdasarkan hasil rapid test.
Namun, setelah dilaksanakan rapid test ulang dan dilanjutkan dengan tes swab, hasilnya 275 hasilnya negatif. Tinggal 139 orang menunggu hasil tes swab-nya. "Mudah-mudahan semuanya negatif. Untuk itu saya mohon semua media yang memberitakan itu, bisa merevisi beritanya bahwa hasil tesnya negatif," katanya.
Pihaknya pun sedang fokus untuk tiga kabupaten di Bali, yakni Kabupaten Bangli, Karangasem dan Buleleng karena ada penambahan transmisi lokal lewat para pekerja migran Indonesia (PMI).