Ahad 03 May 2020 19:00 WIB

Dapat Limpahan Spesimen, Pemeriksaan Swab di Lab UNS Antre

Hingga Sabtu (3/5), RS UNS telah menerima sebanyak 1.245 sampel Covid-19.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menerima limpahan sampel spesimen pasien untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab Covid-19 dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.

Untuk sementara, B2P2VRP Salatiga tidak menerima spesimen karena menyelesaikan pemeriksaan spesimen yang telah menumpuk. Artinya, RS UNS menerima spesimen dari rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan, RS UNS selama ini hanya melayani pemeriksaan sampel spesimen swab PCR dari rumah sakit di wilayah Solo Raya. Namun, dengan ditutupnya B2P2VRP Salatiga untuk sementara, maka sebagian spesimen dilimpahkan ke RS UNS.

"Ya sebetulnya kalau kami masih dengan wilayah Solo Raya insyaAllah tidak masalah tapi karena kami juga harus menerima tugas limpahan mengingat B2P2VRP Salatiga terpaksa tutup sementara agar mereka bisa menyelesaikan tumpukan dulu, sampel yang masuk agak banyak ke kami, jadi pemeriksaannya ngantre," kata Tonang kepada wartawan, Sabtu (2/5).

Tonang menyatakan sempat kekurangan reagen untuk pemeriksaan PCR, tetapi kemudian RS UNS mendapat bantuan reagen dari Pemprov Jateng. Reagen tersebut jenusnya berbeda dengan reagen sebelumnya sehingga membuat pemeriksaan sampel menjadi lebih cepat.

"Kalau dulu kami satu sampel harus bekerja dengan tiga tabung, kalau yang ini sekarang satu sampel bisa dengan satu tabung. Ini bagus, reagen yang baru ini memang lebih baik, sehingga lebih cepat kami kerjakan," paparnya.

Dia menyebut, hingga Sabtu, RS UNS telah menerima sebanyak 1.245 sampel. Dari jumlah itu, yang sudah diselesaikan pemeriksaannya sampai saat ini 1.056 sampel. Sehingga ada selisih 200-an sampel. Kemudian yang sedang dikerjakan pada hari tersebut sekitar 150 sampel.

"Saat ini kapasitasnya sudah 150, dulu kami sehari bekerja itu dengan kapasitas 50 Karena waktu itu reagen yang kami pakai satu sampel untuk tiga tabung. Sekarang ini dengan reagen yang baru dari pak Gubernur Alhamdulillah satu sampel cukup satu tabung sehingga jika dilogika menjadi melipatkan dulu 50 sekarang 150," ungkapnya.

Tonang memperkirakan jumlah sampel yang masuk akan terus bertambah, terlebih jika RS UNS masih menerima limpahan sampel dari B2P2VRP Salatiga. Meski demikian, reagen baru tersebut membuatnya optimistis RS UNS bisa menangani semua sampel yang masuk. Terlebih, reagen bantuan dari Pemprov Jateng bisa digunakan untuk memeriksa sekitar 3.000 sampel.

Selama ini RS UNS menerima bantuan reagen dari Balitbangkes Jakarta dan donasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Untuk mendatangkan sendiri reagen sulit dilakukan karena saat ini di seluruh dunia sedang membutuhkan. Di sisi lain, pemeriksaan PCR Covid-19 tidak boleh menarik biaya.

"Terus terang saat ini Dinkes Jawa Tengah sedang melakukan perubahan regionalisasi layanan lab PCR sehingga nanti bisa lebih merata," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement