REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat (Jabar) nol kasus positif COVID-19 pada Jumat, 1 Mei 2020, ungkap Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil dalam akun media sosial instagram miliknya @ridwankamil.
"Kemarin hanya tiga kasus positif covid. Hari ini kasus positif covid malah Nol. Alhamdulillah. Semoga berlanjut tren turunnya covid. Semoga PSBB membawa hasil ya Allah. Namun Kita jangan lengah dan takabur," ungkap Ridwan Kamil dalam salah satu unggahannya di akun instagram @ridwankamil, Jumat malam.
Ia mengatakan Provinsi Jawa Barat dalam menangani COVID-19, yang dibangun adalah superteam bukan superman. Kerja bersama satu irama adalah kunci.
"Robbanaa ‘aatinaa miladunka rohmatan, wahayyi’ lanaa min amrinaa rosyadaa.” . . “Ya Alloh, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini. Insya Allah #KitaPastiMenang melawan covid-19 ini." Ujar Ridwan Kamil.
Sebelumnya Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan di Jabar steril. Rumah sakit darurat dan rumah sakit rujukan sudah mendapat sosialisasi dan menerapkan pedoman terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Salah satu pedoman bahwa orang yang meninggal bergejala klinis diduga Covid-19 harus dimasukkan sebagai korban pandemi. Dengan pedoman ini, angka kumulatif kematian bukan saja tercatat dari mereka yang terkonfirmasi positif melalui tes dengan reaksi rantai polimerase (PCR), melainkan juga dari mereka yang terduga Covid-19," kata Berli, Jumat (1/5).
Orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal akan dimasukan sebagai daftar korban corona. Selain menyosialisasikan pendoman WHO tersebut, kata Berli, pihaknya memperlakukan jenazah konfirmasi maupun suspek Covid-19 sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan WHO.