Kamis 30 Apr 2020 14:04 WIB

Presiden: Jangan Hanya Mau Stimulus Ekonomi Tapi PHK Pekerja

Pemda diminta memperkuat dan memperluas program stimulus ekonomi yang disiapkan pusat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan para gubernur di berbagai daerah untuk memperkuat dan memperluas program stimulus ekonomi yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat. Program stimulus tersebut diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.

“Saya minta para gubernur di setiap daerah merancang program yang sama untuk menambah, untuk memperkuat serta memperluas program stimulus ekonomi yang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan musrenbangnas 2020 di Istana Merdeka, Kamis (30/4).

Jokowi meminta agar program stimulus yang akan dijalankan di daerah disiapkan dengan skema yang jelas, transparan, dan terukur. Sehingga jelas sektor mana saja yang bisa mendapatkan stimulus tersebut agar dapat menyelamatkan para tenaga kerja dari pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Jangan sampai hanya mau mendapatkan stimulus ekonomi tapi tetap melakukan PHK kepada pekerjanya,” ucap dia.

Presiden juga meminta agar para penerima stimulus ekonomi diverifikasi dengan benar. Selain itu, efektifitas progam stimulus ini juga perlu terus dievaluasi secara berkala sehingga benar-benar dapat menyelamatkan jutaan tenaga kerja.

“Saya minta pada para gubernur, bupati dan walkot, dan juga kepala bappeda untuk mengidentifikasi secara detil, memilah-milah secara cermat di daerahnya masing-masing. Sektor apa yang terkena dampak paling parah, sektor apa yang dampaknya sedang, dan sektor apa yang masih bisa bertahan, justru bisa mengambil peluang yang ada,” jelas dia.

Jokowi mengatakan, beberapa sektor sangat terdampak dari pandemi ini, seperti sektor UMKM, sektor pariwisata, sektor konstruksi, dan juga sektor transportasi. Kendati demikian, sejumlah sektor lainnya justru masih bisa bertahan dan bergerak memanfaatkan pandemi ini. Misalnya saja sektor tekstil, sektor kimia, sektor farmasi, sektor alat kesehatan, sektor makanan dan minuman, sektor jasa telekomunikasi, dan sektor jasa logistik.

“Saya minta disiapkan strategi besar recoverynya, peta jalan dan tahapan-tahapannya. Tahapan mitigasi yang dilakukan saat ini seperti apa. Apa sektor prioritas yang harus dibantu, berapa lapangan kerja yang bisa diselamatkan,” tambah Jokowi.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah pun masih fokus pada tahap mitigasi pandemi Covid-19. Namun setelah tahap ini selesai, maka ia meminta agar pemerintah mulai masuk ke tahapan recovery.

Pemerintah juga telah menyiapkan paket progam stimulus ekonomi agar para pelaku usaha bisa bertahan, seperti insentif perpajakan, restrukturisasi kredit, dan relaksasi impor bahan baku. Jokowi mengingatkan agar stimulus ekonomi ini tak hanya menyasar pada UMKM namun juga pada pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro.

Selain itu, program ini juga harus menjangkau sektor informal seperti pedagang kaki lima, tukang gorengan, tukang tambal ban, warung-warung kecil dsb. Ia menyebut, berdasarkan data Bappenas jumlah masyarakat yang masuk dalam sektor informal ini mencapai 40 juta dan juga tak sedikit yang menampung tenaga kerja.

“Sebagian besar dari mereka tidak bersentuhan dengan bank atau lembaga keuangan,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement