REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengatakan, selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 sampai hari kelima (28/4) sebanyak 2.765 dari total 12.156 kendaraan roda empat maupun roda dua diminta untuk putar balik arah. Sebab, pihaknya menemukan adanya indikasi para penumpang yang akan melaksakan kegiatan mudik.
"Sebanyak 2.765 dari total 12.156 kendaraan pribadi, kendaraan sewa, bus, travel dan roda dua diminta untuk putar balik karena ditemukan indikasi para penumpangnya yang akan melaksakan kegiatan mudik. Maka, kami peringatkan mereka untuk kembali kerumah masing-masing," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Asep Adisaputra saat virtual konferensi pers melalui akun Youtube, Rabu (29/4).
Dia mengatakan, terdapat 2.765 kendaraan yang melanggar berdasarkan wilayah penegakan hukum Polri yaitu Polda Metro Jaya sebanyak 886 kendaraan, Polda Jawa Barat sebayak 525 kendaraan, Polda Jawa Timur sebanyak 773 kendaraan, Polda DIY sebanyak 23 kendaraan.
Lalu, Polda Banten sebanyak 198 kendaraan, Polda Lampung sebanyak 32 kendaraan dan Polda Jawa Tengah sebanyak 328 kendaraan. "Kami imbau masyarakat patuhi dan taati kebijakan larangan mudik dan terus meningkatkan disiplin untuk melaksanakan physical dan social distancing," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Kakorlantas Polri Irjen Istiono mencatat selama dua hari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, tercatat sebanyak delapan ribu lebih kendaraan berbagai jenis dari pemudik Jawa-Sumatera yang diminta putar balik untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Korlantas Polri memanfaatkan teknologi untuk memantau masyarakat yang masih nekat mudik.
Delapan ribu lebih kendaraan pemudik ini terjaring dalam 59 titik penyekatan yang didirikan Polri dibantu TNI dan Pemda setempat, mulai dari Lampung hingga Pulau Jawa. "Kami sudah putar balikan 5.041 kendaraan, meliputi bus, kendaraan pribadi, travel, sewa dan motor. Hari kedua, sekitar 3.332 (total 8.373) yang kami putar balikan," kata Irjen Istiono saat dihubungi, dari Jakarta, Selasa (28/4).
Melihat adanya penurunan jumlah pemudik, Istiono menyambut baik. Dia menilai, pemudik sudah kian sadar bahaya COVID-19 sehingga mau mematuhi aturan untuk tidak mudik. "Angkanya semakin menurun, makin bagus. Saya respek," ucapnya.
Meski sudah ada penurunan jumlah pemudik, Istiono mengaku, Polri terus berjaga di titik-titik penyekatan, utamanya di dua titik utama yakni Tol Cikarang Barat dan pintu Tol Bitung arah ke Merak, termasuk di sejumlah daerah juga dilakukan penyekatan untuk mengantisipasi gelombang mudik. Korlantas juga memanfaatkan teknologi untuk memantau masyarakat yang masih nekat mudik.