Rabu 29 Apr 2020 21:30 WIB

Lima Kecamatan di Rejang Lebong Rawan Longsor

BPBD setempat telah membuka posko bencana dan menyiagakan pasukan.

Petugas BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan peta sirkulasi udara siklonik di Jawa bagian Barat, di perairan Kalimantan Barat,  dan di Perairan  Utara Maluku dan Papua akibat dinamika atmosfer dan pergerakan udara yang tidak stabil dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia di Laboratorium BMKG Serang, Banten, Selasa (28/4/2020). Akibat fenomena tersebut pihak BMKG merilis peringatan dini waspada hujan lebat disertai petir serta angin puting beliung untuk sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi terjadi hingga Minggu (3/5) serta bisa menimbulkan banjir dan longsor
Foto: ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN
Petugas BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan peta sirkulasi udara siklonik di Jawa bagian Barat, di perairan Kalimantan Barat, dan di Perairan Utara Maluku dan Papua akibat dinamika atmosfer dan pergerakan udara yang tidak stabil dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia di Laboratorium BMKG Serang, Banten, Selasa (28/4/2020). Akibat fenomena tersebut pihak BMKG merilis peringatan dini waspada hujan lebat disertai petir serta angin puting beliung untuk sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi terjadi hingga Minggu (3/5) serta bisa menimbulkan banjir dan longsor

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan sejumlah kecamatan di daerah itu rawan bencana alam tanah longsor. Di antaranya, Kecamatan Sindang Kelingi, Sindang Dataran, Bermani Ulu,  Curup Selatan, dan Binduriang.

"Pada saat cuaca ekstrem seperti ini warga yang berada di daerah rawan longsor harus selalu waspada, jika hujan turun terus menerus kemungkinan terjadinya longsor bisa saja terjadi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, M Budianto, Rabu (29/4).

Curah hujan yang turun di wilayah itu cukup tinggi pada Selasa (28/4) sore sehingga menyebabkan tanah longsor di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, tepatnya di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang. Tanah longsor ini sempat menimbun jalan dan beberapa jam kemudian berhasil dibuka oleh petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, dan masyarakat setempat.

Banjir dan tanah longsor juga terjadi pada Kamis (23/4), menyebabkan ratusan rumah dalam lima kecamatan terendam. Tiga sungai yang melintasi Kota Curup meluap. Tanah longsor terjadi di enam titik, yaitu lima titik di Jalan Lintas Sindang Kelingi - Sindang Dataran dan satu titik di Jalan Lintas Curup - Muara Aman.

Budianto mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong selalu meningkatkan kewaspadaan. Warga yang bermukim di dekat perbukitan yang rawan longsor agar siap-siap mengungsi ke tempat yang aman jika hujan turun dalam waktu yang panjang.

Saat ini, BPBD telah membuka posko siaga bencana di kantornya. Sumua Personel dari pusdalops, relawan penanggulangan bencana, dan peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet, mobil dapur umum, serta alat berat berupa loader maupun ekskavator sudah disiapkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement