Kamis 30 Apr 2020 02:32 WIB

Harga Hasil Kebun Bahan Kolak Naik di Ambon

Harga beberapa jenis hasil perkebunan pembuat kolak bergerak naik cukup tajam.

Penjual merapikan pisang dagangannya. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Penjual merapikan pisang dagangannya. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga beberapa jenis hasil perkebunan pembuat kolak bergerak naik cukup tajam. Pantauan di lokasi pasar Batu Merah di Ambon, Rabu, harga pisang raja nangka, dan pisang raja molo dipatok harga bervariasi mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 50ribu/sisir.

Harga ini naik tajam dari sebelumnya Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu/sisir, tergantung buahnya. Sedangkan pisang abu-abu (pisang kepuk) juga dipatok harga yang sama dengan pisang raja, kecuali pisang susu Rp 25 ribu/tiga sisir.

Baca Juga

Erna, pedagang pisang di pasar Batu merah ketika ditemui mengatakan, harga berbagai jenis pisang yang ditawarkan kepada para pembeli sudah bergerak naik dari yang biasanya.

"Kalau pisang kepuk yang satu sisir terdiri dari 16 buah seperti yang bapa pegang itu harganya Rp 45.000/sisir, ada macam-macam sisir buah pisang. Tinggal pembeli melihat dan mau membeli yang mana tinggal memilih,terserah," ujarnya.

Memang dari buah pisang yang laku terjual atau yang digemari warga yakni pisang kepuk untuk membuat kolak sebagai hidangan berbuka di rumah. Rata-rata pembeli membeli dua sisir disamping membeli singkong, dan juga ubi talas.

Erna mengatakan, sama halnya dengan ubi talas yang di patok harga juga naik, apalagi ubi talas yang warnanya kuning dan yang biasa dijual Rp 20 ribu/tumpuk sekarang naik menjadi Rp 40 ribu/tumpuk. Meskipun naik, warga tetap membeli.

Sedangkan untuk keladi dan singkong harga masih tetap bertahan, untuk singkong Rp 20.000/tumpuk (enam hingga tujuh buah kecil) dan Rp 30.000/tumpuk, sedangkan keladi tetap bertahan Rp 40.000/tumpuk (enam hingga tujuh buah ).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement