Selasa 28 Apr 2020 17:40 WIB

BPBD Garut Tetap Siaga Bencana di Tengah Pandemi Covid-19

Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah rawan bencana di Indonesia.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Longsor menutup akses jalan penghubung Desa Garumukti dan Desa Linggarjati, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu. .
Foto: Dok BPBD Kab Garut
Longsor menutup akses jalan penghubung Desa Garumukti dan Desa Linggarjati, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu. .

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana alam di Kabupaten Garut tetap terjadi di masa pandemi Covid-19. Sebab, Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah rawan bencana di Indonesia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, selama terjadi pandemi Covid-19 telah terjadi sejumlah bencana di wilayahnya. Ia mencontohkan, selama April 2020 terjadi 18 kejadian bencana alam mulai dari gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung.

Dari belasan bencana yang terjadi itu, sedikitnya 142 kepala keluarga (KK) atau 202 jiwa warga terdampak. Namun, hanya terdapat 22 jiwa yang mengungsi.

"Meski kita sekarang Covid-19, kita juga tetap fokus penanganan bencana alam," kata dia, saat dihubungi Republika, Selasa (28/4).

Menurut dia, penanggulangan bencana adalah tugas utama BPBD. Namun, praktik penanganan bencana selama pandemi Covid-19 dinilai agak menyulitkan kerja BPBD.

Tubagus mencontohkan, ketika menangani bencana, sulit untuk melakukan physical distancing atau jaga jarak. "Tapi kita pasti sedia masker dan hand sanitizer sebagai alat pelindung diri (APD) kita," kata dia. 

Ia juga mengingatkan, masyarakat di Kabupaten Garut untuk selalu waspada terhadap bencana meski saat ini sedang dilanda Covid-19. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan bahwa dalam sepekan ke depan akan terjadi hujan lebat di sejumlah wilahah Indonesia. 

Menurut Tubagus, diperkirakan memang akan ada gelombang tinggi laut di perairan selatan Garut dengan ketinggian 2,5-3,5 meter. Selain itu, lanjut dia, dalam sepekan ke depan akan terjadi hujan merata di wilayah Garut, disertai dengan guntur.

Dia meminta, warga tetap waspada, terutama dengan bencana tanah longsor. "Evaluasi kita selama 2020 sampai April, bencana yang mendominasi adalah longsor dan pergerakan tanah," kata dia.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut, selama 2020 hingga April telah terjadi ratusan kejadian bencana. Namun, bencana yang paling mendominasi adalah tanah longsor. Dari 123 kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Garut sejak awal Januari hingga Maret, 82 di antaranya adalah bencana tanah longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement