REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camat Pulogadung Bambang mengatakan, insiden penyerangan rumah H. Aselih, warga yang melaporkan shalat tarawih di masjid sekitar rumahnya tetap digelar ke Gubernur Anies Baswedan diselesaikan secara damai melalui proses mediasi. Kesepakatan dari mediasi tersebut selain permintaan maaf dari H. Aslih, disepakati juga sholat Tarawih di Masjid Al Wastiyah tidak lagi digelar selama masa PSBB.
"Malam ini, sampai berakhirnya masa PSBB pelaksanaann Taraweh di masjid Al Wastiyah ditiadakan," kata Camat Pulogadung Bambang kepada wartawan, Senin (27/4).
Bambang mengatakan mediasi dilakukan pada Sabtu (25/4), pukul 21.00 WIB. Dalam mediasi tersebut dihadiri oleh perwakipan warga setempat, RT/RW dan usur terkait seperti Satpol PP Kelurahan Jati, BIMASPOL, BHABINSA, KASIPEM, FKDM. Disepakati, Ketua RW dan lingkungan setempat sudah menghimbau kepada anak remaja dan warga sekitar untuk tidak melakukan tindak kekerasan dan pengrusakan lagi.
"Apabila terjadi penyerangan dan pengrusakan lagi maka akan di serahkan kepada pihak berwewenang dan harus mempertanggung jawabkan di mata hukum," ujarnya.
Bambang menyebut warga dan remaja setempat juga meminta kepada H. Aseli dan keluarganya meminta maaf atas pelaporan kegiatan sholat tarawih yang tetap digelar di Masjid Al Wastiyah melalui akun media sosial anaknya.
Sebelumnya akibat dari laporan H. Aselih tersebut, sekelompok anak remaja yang biasa melaksanakan kegiatan membangunkan sahur di RW 03 marah terhadap keluarga dari H. Aselih. Mereka berkumpul dan melakukan pengrusakan di depan rumah H. Aselih, dengan membakar petasan, merusak pot tanaman dan mendorong dorong pagar rumah.