Senin 27 Apr 2020 17:30 WIB

Daerah Alami Lonjakan Kala Laju Kasus Covid di DKI Melambat

Pemerintah menargetkan angka penambahan pasien positif Covid turun drastis pada Juni.

Pedagang mengintip dari rukonya saat penutupan Jalan Otto  Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (24/4). Pemerintah Kota Bandung menutup ruas Jalan Otto Iskandardinata (Otista) selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan untuk menekan angka keramaian di kawasan tersebut guna meminimaliasir penyebaran virus Corona (Covid-19)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang mengintip dari rukonya saat penutupan Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (24/4). Pemerintah Kota Bandung menutup ruas Jalan Otto Iskandardinata (Otista) selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan untuk menekan angka keramaian di kawasan tersebut guna meminimaliasir penyebaran virus Corona (Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Sapto Andika Candra, Fauziah Mursid

Sejumlah daerah tercatat mengalami kenaikan jumlah kasus positif Covid-19. Karena itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, meminta agar tiap kepala daerah bisa melakukan pendataan yang lebih maksimal terhadap para pendatang yang berpotensi melakukan penularan kepada masyarakat lainnya.

Baca Juga

“Adanya sejumlah daerah kabupaten kota yang alami kenaikan jumlah kasus positif,” ujar Doni saat konferensi pers, Senin (27/4).

Para pendatang yang baru saja tiba di kampung halaman pun harus didata dan melakukan isolasi mandisi selama 14 hari serta melaksanakan protokol kesehatan. Doni meminta, langkah ini agar menjadi program prioritas bagi kepala desa maupun RT dan RW.

Kendati demikian, lanjut Doni, saat ini juga tercatat terjadi penurunan pasien yang dirawat di rumah sakit dilihat dari jumlah tempat tidur yang digunakan. Dari 10.179 tempat tidur yang tersedia di rumah sakit, sebanyak 7.032 pun masih digunakan oleh para pasien.

“Terjadinya penurunan pasien yang dirawat. Saat ini terdapat 7.032 orang yang mana dilihat dari jumlah bed di ruang isolasi sebanyak 10.179 bed, artinya kabarnya adalah kabar gembira,” kata dia.

Jika di sejumlah daerah kasus baru Covid-19 mengalami lonjakan, menurut Doni, jumlah kasus positif corona di DKI Jakarta justru mengalami penurunan signifikan.

“Khusus DKI Jakarta perkembangan terakhir kasus positif telah alami perlambatan yang pesat. Dan saat ini telah mengalami flat dan kita doakan semoga tidak terlalu banyak kasus positif yang terjadi,” kata Doni.

Menurut Doni, penurunan kasus positif di Jakarta ini terjadi setelah Pemprov DKI Jakarta melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan baik. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun, lanjutnya, juga telah melaporkan hasil pencapaian selama pelaksanaan PSBB kepada Presiden Jokowi.

Berdasarkan data Gugus Tugas, jumlah kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta per Ahad (26/4) sebanyak 3.798 orang. Dari angka tersebut, 335 orang sudah dinyatakan sembuh dan 353 orang meninggal dunia.

Dalam satu hari kemarin, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 114 orang. Kemudian, pada Senin, total pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta tercatat 3.835 orang, atau bertambah 37 orang. Artinya, kendati disebut flat oleh pemerintah, angka penambahan tetap terjadi dengan jumlah yang tak sedikit.

Untuk terus menurunkan angka kasus positif di DKI Jakarta, Gugus Tugas Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan penegakan hukum terhadap perindustrian dan perkantoran yang tak patuh terhadap kebijakan PSBB. Sebanyak 543 perusahaan dan tempat kerja pun diidentifikasi telah melakukan pelanggaran.

“Sedangkan hanya 76 saja yang disegel sementara karena mereka bukan 11 komponen atau bidang yang dapat pengecualian. Sisanya, dalam bentuk peringatan dan teguran,” tambah dia.

Pemerintah menargetkan angka penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bisa turun drastis pada Juni 2020. Sehingga diharapkan, masyarakat ibu kota dan daerah lain di Tanah Air bisa kembali beraktivitas secara normal pada Juli nanti.

Namun, target tersebut bukan tanpa syarat. Doni menyampaikan,  Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan dalam rapat-rapatnya agar tes cepat atau rapid test dilakukan secara masif kepada masyarakat.

Selain itu, presiden juga meminta agar pelacakan serta penjejakan terhadap pasien positif Covid-19 bisa dipercepat. Contact tracing ini dilakukan demi mencari sebanyak mungkin pasien terduga terinfeksi virus corona dan dilakukan pemeriksaan spesimen. Bila hasilnya positif, maka pasien tersebut bisa segera dirawat atau dilakukan isolasi mandiri di rumah.

"Presiden sampaikan pentingnya tes masif pada April dan Mei, dilanjutkan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat. Presiden meminta kita semua untuk mengajak masyarakat lebih patuh dan aparat supaya lebih tegas agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," jelas Doni.

Secara kumulatif, total kasus positif Covid-19 di Indonesia 9.096 orang. Dalam 24 jam terakhir, dari Ahad (26/4) hingga hari ini terdapat penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 214 orang.

Angka ini didapat dari pemeriksaan terhadap lebih dari 75 ribu spesimen, yang diambil dari pasien terduga dan positif Covid-19 dan beroperasi lebih dari 58 laboratorium. Selain itu, terdapat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 44 orang sejak Ahad (26/4) sampai Senin (27/4). Artinya, total pasien sembuh dari Covid-19 sudah mencapai 1.151 orang.

Sementara, jumlah pasien yang meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 22 orang dalam satu hari. Hingga hari ini, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 765 orang.

Pemerintah juga merilis perkembangan terkini orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Indonesia. Jumlah ODP per Senin (27/4) sebanyak 210.199 orang, sementara jumlah PDP 19.987 orang.

"Sebagian besar ODP sudah selesai dipantau. Seluruh 34 provinsi terdampak dan 288 kabupaten kota," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Senin.

photo
Penghentian sementara mulai 24 April - 31 Mei - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement