Ahad 26 Apr 2020 16:55 WIB

LAZ Harapan Dhuafa Bagikan Takjil Bagi Pahlawan Keluarga

Diantara yang terdampak dari adanya wabah Covid-19 adalah para pekerja informal

Ramadhan di tahun 2020 dirasakan begitu berbeda dibanding Ramdhan di tahun-tahun sebelumnya, pasalnya Ramadhan tahun ini hadir dikala dunia berjuang menghadapi wabah pandemi, dunia menyebutnya Covid-19. Pandemi yang bukan hanya berdampak di bidang kesehatan, tapi juga sudah berdampak kepada berbagai sisi bidang kehidupan manusia. Semua terkena imbas dari adanya pandemi ini, dan yang saat ini bidang yang paling terdampak adalah bidang ekonomi.
Foto: istimewa
Ramadhan di tahun 2020 dirasakan begitu berbeda dibanding Ramdhan di tahun-tahun sebelumnya, pasalnya Ramadhan tahun ini hadir dikala dunia berjuang menghadapi wabah pandemi, dunia menyebutnya Covid-19. Pandemi yang bukan hanya berdampak di bidang kesehatan, tapi juga sudah berdampak kepada berbagai sisi bidang kehidupan manusia. Semua terkena imbas dari adanya pandemi ini, dan yang saat ini bidang yang paling terdampak adalah bidang ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Ramadhan di tahun 2020 dirasakan begitu berbeda dibanding Ramdhan di tahun-tahun sebelumnya, pasalnya Ramadhan tahun ini hadir dikala dunia berjuang menghadapi wabah pandemi, dunia menyebutnya Covid-19. Pandemi yang bukan hanya berdampak di bidang kesehatan, tapi juga sudah berdampak kepada berbagai sisi bidang kehidupan manusia. Semua terkena imbas dari adanya pandemi ini, dan yang saat ini bidang yang paling terdampak adalah bidang ekonomi. 

Virus ini cepat menyebar dan bisa bertahan hidup melalui perantara medium apapun, sehingga membuat banyak tempat dirasa tidak aman. Sehingga mau tidak mau, memaksa dan mengharuskan manusia untuk membatasi aktifitasnya.

Dan diantara yang terdampak dari adanya wabah Covid-19 adalah para pekerja informal, yang mengandalkan pendapatannya dari penghasilan harian, seperti tukang becak, ojeg pangkalan, pedagang kecil, tukang parkir, pedagang keliling, kaum dhuafa dan golongan masyarakat rentan. 

Untuk tetap menghadirkan semangat kebahagiaan Ramadhan, terutama kepada mereka yang terdampak akibat adanya wabah Covid-19 ini, maka Tim LAZ Harapan Dhuafa dan para Relawan Harapan, sejak hari pertama telah membagikan Takjil gratis dan masker untuk mereka yang terpaksa masih harus berjuang demi memenuhi hajat hidup keluarga, Tim LAZ Harapan Dhuafa membagikan Takjil dan masker gratis di sekitaran wilayah Kota Serang, yaitu di daerah Kebon Jahe, Warung Pojok dan Cijawa.

Joni, seorang tukang becak asal Kota Serang sangat mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih, ia mengungkapkan bahwa ia terpaksa harus narik becak sampai sore, karena penumpang sangat sepi. Sehingga tidak sempat pulang ke rumah, dan ia merasa beruntung karena Tim LAZ Harapan Dhuafa telah berbagi takjil gratis kepada orang-orang seperti dirinya, sehingga ia bisa menyimpan penghasilannya yang sedikit tersebut untuk dibawa ke keluarganya.

“Terima kasih LAZ Harfa sudah bagi-bagi takjil, gara-gara corona penumpang jadi sepi, narik becaknya jadi sampai sore, jadi ndak sempat pulang. Alhamdulillah dapat takjil untuk buka puasa," kata Joni.

Sedangkan Kusnadi seorang juru parkir merasa sangat terbantu dengan adanya takjil gratis yang dibagikan oleh Tim LAZ Harapan Dhuafa. “Saya sangat terima kasih, lumayan jadi tidak mengeluarkan uang lagi, uangnnya lumayan bisa disimpan untuk keluarga, kegiatan bagi takjil ini bagus dan sangat membantu buat orang-orang yang kerja di jalanan seperti saya”. Ujar Kusnadi

Mamak Jamaksari, Direktur Program dan Kemitraan LAZ Harapan Dhuafa menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat dan motivasi bagi para pahlawan keluarga, yaitu mereka yang terpaksa harus masih bekerja diluar demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, seperti para pekerja informal. Jangankan untuk bisa makan atau membeli takjil, mereka saat ini sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya akibat wabah Covid-19.

Pihaknya ingin membagikan momen kebahagiaan sejak hari pertama datangnya Ramadhan ini, walaupun hanya sekedar takjil, setidaknya kita telah menunjukan rasa empati dan kepedulian kita terhadap mereka. Sebagai bentuk dukungan dan motivasi, terutama untuk mereka yang memang terpaksa harus bekerja diluar atau di jalananan.

"Karena tidak semua orang seberuntung kita, yang mungkin masih bisa merasanya nyaman dengan bekerja di kantor, di dalam ruangan atau WFH dan menerima gaji bulanan yang sudah pasti. Jangankan untuk Semoga gerakan kecil ini bisa bermanfaat dan menumbuhkan optimisme bagi kita semua, terutama untuk mereka yang terpaksa masih harus bekerja ditengah wabah Corona,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement