REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Akademi Universitas Gajah Mada (UGM) segera siap merawat pasien Covid-19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, progres pembangunan rumah sakit itu saat ini telah mencapai 75 persen.
Basuki mengatakan penyelesaian RS Akademi UGM merupakan bagian dari refocussing Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. "RS rujukan tersebut akan memiliki kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan dan ruang isolasi," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (25/4).
Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, Basuki mengatakan secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan begitu, Basuki memastikan penyelesaian RS tersebut tidak memakan waktu terlalu lama.
"Target selesai adalah pada minggu ke-4 Mei 2020. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 meter persegi," ujar Basuki.
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero). Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton atau lapisan halus di atas beton, perkuatan baja, dan perbaikan membran.
Progres pekerjaan screed beton dan perbaikan membran pada Gedung A Yudhistira saat ini sudah 100 persen. Sementara itu, untuk perkuatan baja masih 10 persen dengan target selesai 29 April 2020.
Selanjutnya untuk perbaikan struktur di Gedung B Arjuna saat ini untuk pekerjaan screed beton sudah 80 persen dan perkuatan baja 10 persen. Sementra itu untuk perbaikan membran yang baru dimulai dengan target seluruhnya selesai pada akhir April 2020.
Disamping perbaikan struktur, Basuki memastikan Kementerian PUPR juga melakukan perbaikan fisik bangunan berupa pengecatan, instalasi air minum, listrik dan, hydran. Saat ini progres pekerjaan tersebut pada Gedung A Yudhistira adalah 35 persen untuk instalasi kabel dan pipa saluran air, sedangkan untuk pekerjaan hydran masih 15 persen.
"Selanjutnya untuk perbaikan fisik di Gedung B Arjuna saat ini untuk pekerjaan instalasi kabel sudah 60 persen dan pipa saluran air sebesar 20 persen," tutur Basuki.
Sebelumnya melalui refocusing kegiatan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Fasilitas Penampungan Observasi Karantina di Pulau Galang, Kota Batam dan renovasi RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Refocusing juga dilakukan dengan memprioritaskan dan mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai atau Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM).