REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelayanan Bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur ditutup sementara mulai hari ini, Jumat (24/4). Penutupan sementara layanan bus menyusul kebijakan larangan mudik dari pemerintah.
Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Bernad Octavianus Pasaribu mengatakan, layanan bus AKAP ditiadakan untuk sementara.
"Praktis mulai hari ini semua layanan bus AKAP tutup, tidak boleh beroperasi sampai dengan tanggal 31 Mei 2020. Kalaupun masih ada pengendapan bus AKAP, itu hanya satu dua armada. Kita akan arahkan untuk keluar dan tidak boleh bawa penumpang," ujar Bernad, Jumat (24/4).
Penghentian layanan bus AKAP di Terminal Pulogebang dimulai sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 25/2020, hingga 31 Mei 2020. Namun, untuk layanan dalam kota tetap beroperasi mulai pukul 06.00 - 18.00 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Bernad menambahkan, untuk warga yang masih datang dengan menunjukkan tiket bus akan diarahkan ke pengurus PO Bus terkait untuk dilakukan refund atau pengembalian tiket 100 persen. Pihaknya sudah meminta semua pengurus PO Bus untuk melayani warga yang melakukan refund serta tidak boleh ada pemotongan sedikit pun.
"Sedangkan pengunjung yang datang tanpa menunjukkan tiket bus maka akan diarahkan kembali ke rumahnya masing-masing," terangnya.
Bernard mengatakan, pihaknya telah mensosialisasikan kebijakan larangan mudik oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Ia mengakui, sebelumnya memang pihak pengelola terminal, baru melakukan sosialisasi dan imbauan secara lisan kepada pengurus perusahaan otobus (PO) dan pengunjung terminal.
"Sejauh ini kami baru sosialisasikan secara lisan, karena kami masih menunggu turunan peraturannya dari Kemenhub maupun Pemprov DKI Jakarta," ujar Bernard.
Secara umum, menurut dia, sejak diberlakukannya PSBB kondisi Terminal Terpadu Pulogebang sangat lengang. Bahkan, pagi tadi saja hanya ada empat bus di jalur keberangkatan. "Meski jumlah penumpang terus mengalami penurunan, namun kami tetap berlakukan protokol kesehatan," katanya.