REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor meminta seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan memetakan daerah rawan kebakaran. Ini dilakukan seiring tibanya musim kemarau di Kalsel.
Saat meninjau kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Jumat pagi, Sahbirin menyatakan pemetaan daerah rawan tersebut penting untuk dilakukan mulai saat ini. Pemetaan merupakan upaya antisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Jangan sampai saat musibah terjadi, semuanya baru melakukan persiapan," katanya saat meninjau persiapan antisipasi bencana alam kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun 2020.
Didampingi Kepala BPBD Wahyuddin, Sahbirin melakukan koordinasi terkait kesiapan personel dan peralatan. Dengan demikian dapat mengantisipasi sedini mungkin kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di seluruh wilayah Kalsel.
“Jelang pergantian musim, mari kita mengantisipasi terjadinya bencana alam karhutla. Seluruh pihak terkait baik di provinsi maupun kabupaten kota agar melakukan persiapan," katanya.
Melalui pemetaan daerah rawan Karhutla, kata dia, seluruh pihak terkait bisa melakukan langkah-langkah strategis sejak dini untuk meminimalisasi terjadinya bencana Karhutla di Kalsel. Sebagaimana diketahui, Kalsel merupakan salah satu provinsi yang rawan kebakaran lahan dan hutan.
Hal tersebut karena kondisi geografis Kalsel yang banyak lahan rawa dan gambut serta perilaku sebagian warga yang cenderung memilih membakar lahan untuk bercocok tanam. Melalui gerakan antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah dan didukung oleh TNI, Polri, serta seluruh pihak terkait, dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran lahan di Kalsel mulai bisa dikendalikan.