REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik merupakan salah satu budaya di Indonesia yang telah berlangsung dari tahun ke tahun. Saat Lebaran, sudah menjadi tradisi untuk berkunjung dan berkumpul bersama keluarga besar. Namun, mengingat kondisi saat ini dengan adanya wabah Covid-19, diketahui terjadi perubahan perilaku mudik atau traveling masyarakat Indonesia.
"Ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama masyarakat terkait dampak mudik di tengah pandemi Covid-19. Sebagian mereka mengkhawatirkan terpapar virus selama mudik, risiko menularkan virus ke keluarga di kampung halaman," kata Busyra Oryza, Corporate Communications Manager, Pegipegi
Masyarakat juga khawatir jika keadaan semakin memburuk di kota perantauannya. Meski demikian, tidak dapat berkumpul, liburan, dan beribadah Ramadan bersama keluarga juga menjadi kekhawatiran bagi responden. Berikut rangkuman perilaku responden terkait mudik.
94 persen responden memilih untuk menghindari berpergian ke tempat umum seperti tempat hiburan, rekreasi, dan kuliner.
87 persen responden lebih memikirkan kondisi kesehatan keluarga di kampung halaman bila tidak mudik ke sana.
83 persen rela tidak mudik daripada berpotensi menularkan virus COVID-19 ke orang lain.
80 persen responden mengaku akan merindukan momen berkumpul keluarga di kampung halaman bila tidak mudik.
80 persen responden tidak berencana traveling ke tempat jauh dalam 1 - 3 bulan ke depan.
74 persen responden mengaku mengurangi pengeluaran traveling untuk 1 - 3 bulan ke depan.