Jumat 24 Apr 2020 07:48 WIB

Kanada Mengaku Gagal Tangani Covid-19 di Panti Jompo

Hampir setengah dari total kematian Kanada terjadi di tempat perawatan lansia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agus Yulianto
Justin Trudeau
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Justin Trudeau

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengakui, kegagalan pemerintah dalam menangani penyebaran virus korona pada lansia, Kamis (23/4). Banyak korban berasal dari rumah perawatan berjuang selama pandemi terjadi.

Rumah perawatan di Kanada berisi penghuni lebih rentan terhadap Covid-19 ini sangat terpukul. Hampir setengah dari total kematian Kanada terjadi di tempat tersebut.

"Kita perlu berbuat lebih baik. Karena kita mengecewakan orang tua kita, kakek nenek kita, orang tua kita, generasi terbesar yang membangun negara ini. Kita perlu merawat mereka dengan baik," kata Trudeau.

Provinsi terbesar Kanada, Ontario dan Quebec, telah meminta bantuan militer ketika para pejabat menghadapi wabah mematikan dan kekurangan staf di panti jompo. Trudeau mengatakan, Ottawa telah menyetujui permintaan itu, tetapi menambahkan bahwa itu adalah solusi jangka pendek.

"Di Kanada, kita seharusnya tidak memiliki tentara yang merawat para lansia. Ke depan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, kita semua harus mengajukan pertanyaan sulit tentang bagaimana hal ini terjadi," kata Trudeau.

Provinsi lain, termasuk Alberta, British Columbia dan Nova Scotia, telah melaporkan kematian terhadap lansia. Kondisi tersebut membuat warga Kanada muda dilarang mengunjungi orang tua di panti jompo dalam upaya untuk memperlambat penyebaran.

"Kita tidak bisa membuat senior kita terisolasi selamanya," kata Menteri Kesehatan, Patty Hajdu menekankan rasa kesepian juga berdampak pada kesehatan orang tua.

Salah satu provinsi yang paling terpukul adalah Quebec. Wilayah ini, menurut data pemerintah, telah menghadapi kritik karena penanganan pandemi di fasilitas rumah perawatan yang menyumbang sekitar 80 persen dari 1.243 kematian di provinsi itu.

Perdana Menteri Quebec, Francois Legault mengatakan, wilayah itu kekurangan petugas medis. Meskipun Quebec telah merekrut sekitar 800 orang termasuk dokter dan tentara untuk bekerja di fasilitas perawatan provinsi dan panti jompo. Namun, sekitar 4.000 staf terisolasi karena telah tertular virus.

Sedangkan Ontario melaporkan 516 orang meninggal dunia di rumah perawatan. Perdana Menteri Doug Ford mengatakan, sistem telah rusak rusak ketika lebih dari 130 panti jompo Ontario melaporkan penyebaran wabah.

"Kami akan memperbaiki sistem. Namun, sementara itu, krisis nomor satu memastikan kita merawat orang-orang yang rentan ini di rumah-rumah ini," kata Ford. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement