Jumat 24 Apr 2020 03:31 WIB

Penundaan PON Menyesuaikan Kompetisi Lain di 2021

Sebagian atlet nasional perlu menyiapkan diri untuk ikut event internasional

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan, selain berbagai pertimbangan mengenai kesiapan venue dan dampak dari pandemi Covid-19, pemilihan waktu pada Oktober tahun depan menyesuaikan sejumlah event olah raga lain.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan, selain berbagai pertimbangan mengenai kesiapan venue dan dampak dari pandemi Covid-19, pemilihan waktu pada Oktober tahun depan menyesuaikan sejumlah event olah raga lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi menunda penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang sedianya digelar Oktober-November tahun ini, menjadi Oktober 2021 mendatang. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan, selain berbagai pertimbangan mengenai kesiapan venue dan dampak dari pandemi Covid-19, pemilihan waktu pada Oktober tahun depan menyesuaikan sejumlah event olah raga lain.

Zainudin menyebutkan, sejumlah event besar olah raga akan digelar pada 2021 mendatang seperti Olimpiade musim panas, Piala Dunia U-20, ASEAN School Games, dan Islamic Solidarity Games. Sebagian atlet nasional pun perlu menyiapkan diri untuk mengikuti sejumlah event internasional tersebut.

"Yang sudah terjadwal ini yang tersisa tinggal Oktober (2020). Saya kira waktu satu tahun penundaan adalah yang ideal baik utk persiapan infrastruktur venue dan tempat penginapan, maupun untuk persiapan kontingen serta pengadaan alatnya," ujar Zainudin usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Kamis (24/4).

Zainudin menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua pun menanggapi baik keputusan pemerintah pusat ini. Menpora mengungkapkan, Gubernur Papua sempat mengirim surat kepada Presiden Jokowi tertanggal 7 April 2020. Isi surat tersebut, menyampaikan kondisi persiapan PON 2020 yang serba terhambat karena pandemi Covid-19.

"Seluruh konsentrasi dan sumber daya yang ada di Papua diarahkan untuk penanganan Covid-19. Makanya mereka minta arahan bagaimana tentang PON. Tadi begitu Presiden putuskan ditunda mereka tentu sangat menerima dan setuju," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement