REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi warga terdampak Covid 19 dalam bentuk sembako. Secara keseluruhan, akan ada 36.350 paket sembako yang dibagikan dalam tiga tahap.
''Tahap pertama dibagikan awal bulan Mei, tahap kedua menjelang lebaran Idul Fitri, dan tahap ketiga pada bulan Juni,'' ucap Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan Purbalingga, Sidik Purwanto, Kamis (23/4).
Selain itu dia menyebutkan, Bupati akan menambahkan 500 paket sembako. Namun bantuan Bupati tersebut, hanya untuk disalurkan pada warga Purbalingga di perantauan.
Dia menyebutkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga mendapat perintah Bupati untuk melakukan pengadaan sembako. Namun untuk penyalurannya, dilakukan bersama-sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain.
Menurutnya, paket sembako yang disalurkan nantinya berisi enam komoditas. Antara lain, beras sebanyak 10 kg, mie instan, kecap, kerupuk udang, minyak goreng dan telur. Untuk penerima JPS, datanya akan disinkronkan dengan data yang ada di Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk) Purbalingga.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan, bantuan JPS dalam bentuk sembako tersebut, saat ini masih dalam proses pengepakan. Pengerjaan pengemasan dipusatkan di komplek UPT Lingkungan Industri Kecil (LIK). ''Sumber anggaran program ini diambilkan dari APBD 2020,'' ucap dia.
Dia berharap, selain progam bantuan sembako yang dilakukan Pemkab, pemerintah desa di Purbalingga juga diminta untuk memaksimalkan bantuan pada masyarakat dengan menggunakan dana desa. ''Silakan pemerintah desa melakukan refokusing Dana Dasa. Kami di tingkat kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat, juga telah melakukan refokusing APBD untuk menangani dampak wabah,'' katanya.
Melalui kerjasama antar pemerintah ini, dia optimistis di wilayah Purbalingga tidak akan terjadi masalah sosial akibat dampak wabah. ''Semoga wabah ini bisa segera berlalu, sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal,'' katanya.