Kamis 23 Apr 2020 11:10 WIB

Operasional Transportasi Umum di Surabaya Tinggal 10 Persen

Bus sudah sangat terdampak (wabah virus corona)

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Akbar
Tarif Angkutan Umum di Surabaya resmi naik
Foto: rri.co.id
Tarif Angkutan Umum di Surabaya resmi naik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim, Nyono mengungkapkan, bus umum yang beroperasi di wilayah Jawa Timur sangat terdampak dengan mewabahnya virus corona atau Covid-19.

Saat ini, hanya tersisa 10 persen saja dari total bus Antar Kota AntarProvinsi (AKAP) maupun AntarKota dalam Provinsi (AKDP) yang beroperasi di wilayah setempat.

"Bus sudah sangat terdampak (wabah virus corona). Yang beroperasi saat ini cuma 10 persen. Bus AKAP maupun AKDP cuma 10 persen yang saat ini beroperasi di Jawa Timur," kata Nyono di Surabaya, Kamis (23/4).

Nyono menjelaskan, total bus AKDP yang beroperasi di Jawa Timur jumlahnya sekitar 4.000 unit. Adapun total bus AKAP yang beroperasi di wilayah setempat jumlahnya sekitar 2.500 unit. Artinya bus AKDP yang saat ini masih beroperasi tinggal 400-an unit. Adapun untuk bus AKAP, yang saat ini masih beroperasi jumlahnya sekitar 250 unit.

"Yang 10 persen itu juga sepi penumpangnya. Makanya sangat terpukul sekali," ujar Nyono.

Nyono mengakui banyaknya kondektur dan sopir yang terdampak wabah virus corona. Tidak hanya kondektur dan sopir bus, tapi juga angkutan darat lainnya. Nyono mengungkapkan, jika ditotal ada sekitar 97 ribu orang yang biasa mencari penghasilan dari transportasi darat, baik itu sopir maupun kondektur.

Nyono mengatakan, saat ini Pemprov Jatim tengah mendata mereka-mereka yang terdampak wabah virus corona, untuk nantinya diberi bantuan sosial. "Tapi belum tahu yang mana yang dapat (banyuan). Karena harus di-cross check apakah ada yang sudah terima dari pusat, sudah terima dari kabupaten, jangan sampai ada overlap," kata Nyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement