REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat gencar melakukan rapid test untuk mengetahui peta penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19). Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achmad mengatakan hingga Rabu (22/4), total alat rapid test yang disebar ke seluruh wilayah Jabar mencapai 93.680 unit.
"Dari angka tersebut, data yang sudah masuk ke Pemprov Jabar mencapai 79.549. Dan dari laporan yang masuk itu sebanyak 1.992 terindikasi positif (COVID-19) menurut rapid test," ujar Daud dalam konferensi pers.
Daud mengatakan, penyebaran alat rapid test memang tidak merata di 27 kabupaten/kota. Karena, ada daerah yang memang memiliki angka positif COVID-19 banyak dan ada juga yang tidak.
"Jadi mana yang memang paling banyak (warga terpapar) kita akan perhatikan rapid test-nya," ucapnya.
Sementara berdasarkan data secara nasional, Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah kedua tertinggi penularan Covid-19, di bawah Provinsi DKI Jakarta. Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Barat berjumlah 762 orang. Sebanyak 75 pasien sembuh, dan 71 pasien meninggal.