Rabu 22 Apr 2020 18:08 WIB

Bak Wartawan, Menpora Wawancarai Tiga Tokoh Wanita

Ketiganya merupakan politisi wanita masa kini meski beralih profesi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Menpora RI Zainudin Amali.
Foto: Republika/Prayogi
Menpora RI Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali mendadak menjadi wartawan ketika mewawancarai tiga tokoh wanita untuk memperingati Hari Kartini 2020. Menpora mewawancarai tiga wanita yang banting setir dari profesi masing-masing menjadi politikus dalam obrolan "Kiprah Wanita di Kancah Politik".

Para wanita itu adalah Meutya Hafid (eks jurnalis), Nurul Arifin (eks aktris), dan Yayuk Basuki (eks petenis). Ketiganya merupakan politisi wanita masa kini meski beralih profesi.

"Mereka adalah orang-orang yang dapat memberi inspirasi bagi semua wanita di Indonesia. Sesuai tema Hari Kartini, kami ingin memberi cerita menarik dari tiga wanita berikut," kata Menpora mengawali sambutannya, Rabu (22/4).

Menpora mewawancarai Meutya Hafid yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI. Meutya menceritakan awal kariernya sebagai jurnalis di sebuah televisi swasta hingga menjadi sandera saat menjalankan tugas peliputan di Irak. "Wartawan bukan hanya profesi untuk laki-laki. Banyak wanita yang sukses dalam dunia jurnalistik," kata dia.

Kemudian, Menpora mewawancarai Nurul Arifin, seorang mantan aktris yang sudah mengarungi dunia peran selama puluhan tahun. Kini, wanita asal Bandung itu menjabat sebagai wakil sekjen DPP Partai Golkar.

Menpora memberi pertanyaan alasan Nurul mau terjun ke dunia politik di tengah anggapan masyarakat yang masih sangsi seorang wanita dapat berperan banyak sebagai politikus. "Saya membawa misi yang berkaitan dengan gender," kata Nurul menjawab pertanyaan Menpora.

Tidak ketinggalan, Menpora mewawancarai legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki. Ia pun mengajak Yayuk untuk bercerita memorinya sebagai atlet sekaligus menjadi bagian dari panggung politik nasional. "Wanita tidak bisa dipandang sebelah mata. Di politik, wanita bisa berbuat banyak untuk kemajuan bangsa," ujar Yayuk menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement