Rabu 22 Apr 2020 14:53 WIB

Stimulus Ekonomi Diprioritaskan Bagi Sektor Paling Terdampak

Sektor riil merupakan sektor yang sangat terupukul oleh pandemi covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Agus Yulianto
Layar menampilkan rapat terbatas (ratas) melalui konferensi video yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Bogor di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO
Layar menampilkan rapat terbatas (ratas) melalui konferensi video yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Bogor di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prresiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar bantuan stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah diprioritaskan untuk sektor riil yang paling terdampak. Presiden  mengatakan, sektor riil merupakan sektor yang sangat terupukul oleh pandemi covid-19.  

Hal ini disampaikannya saat membuka ratas lanjutan program mitigasi dampak covid-19 pada sektor riil di Istana Merdeka, Rabu (22/4).

“Oleh sebab itu, diperlukan penyelamatan, diperlukan stimulus ekonomi yang menyentuh sektor-sektor yang paling terdampak,” kata Jokowi.

Dikatakan Jokowi, sektor riil merupakan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja. Karena itu, dengan bantuan stimulus ekonomi tersebut, sektor riil mampu bertahan di tengah pandemi covid dan tak melakukan PHK terhadap pegawainya.  

Presiden pun meminta agar dilakukan asesmen yang cepat terhadap sektor riil yang terdampak. “Tolong dipisah-pisahkan, dipilah-pilahkan secara detil sektor apa yang paling parah, sektor apa yang dampaknya sedang, sektor apa yang masih bisa bertahan dan justru bisa mengambil peluang,” ucapnya.

Selain itu, Presiden meminta, agar stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah tak hanya difokuskan pada usaha menengah dan usaha kecil namun juga terhadap usaha mikro. Jokowi juga mengingatkan agar sektor-sektor informal turut diperhatikan.

“Sehingga stimulus ekonomi harus menjangkau sektor-sektor ini. Tapi juga jangan dilupakan yang berkaitan dengan sektor-sektor informal. Karena ini banyak juga menampung tenaga kerja,” katanya. 

Presiden pun menekankan agar skema pemberian stimulus ini dilakukan secara terbuka, transparan, dan terukur, serta dikalkulasikan dengan tepat berapa banyak tenaga kerja yang dapat diselamatkan dengan pemberian stimulus ini.  

“Sektor apa mendapatkan stimulus apa. Dan bisa menyelamatkan tenaga kerja berapa semuanya dihitung,” kata Jokowi.

Selain itu, pemberian stimulus terhadap sektor riil ini juga harus diverifikasi secara detil dan dievaluasi secara berkala. Sehingga efektivitas pemberian stimulus ekonomi dapat dirasakan oleh para pelaku usaha sektor riil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement